Bandara Radin Inten Untung Jika Datangkan Tiga Juta Penumpang

id bandara radin inten II lampung, agus haryadi

Bandara Radin Inten Untung Jika Datangkan Tiga Juta Penumpang

Suasana Bandara Radin Inten II Lampung yang baru setelah sebagian direnovasi. (Foto : Net)

...Bandara Lampung ini masih di atas satu jutaan, jadi mungkin satu atau dua tahun pertama masih merugi," kata Agus...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Untuk bisa meraih keuntungan dalam pengelolaan Bandara Radin Inten II Lampung, PT Angkasa Pura II harus mampu mendatangkan minimal tiga juta penumpang dalam satu tahun di bandara tersebut.

"Sebetulnya untuk bisa untung itu harus sampai tiga juta penumpang dalam setahun, Bandara Lampung ini masih di atas satu jutaan, jadi mungkin satu atau dua tahun pertama masih merugi," kata  Head of Corporate Communications and Legal AP II Agus Haryadi saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Namun, Agus mengatakan potensi tersebut akan diantisipasi dengan pengembangan bandara secara cepat, terutama dari segi infrastruktur baik di sisi darat maupun di sisi udara.

Ia mengaku AP II tengah menyiapkan peta jalan pengembangan serta investasi Bandara Radin Inten II Lampung, di antaranya pembangunan landasan pacu dan terminal.

Saat ini tengah dilakukan pembangunan terminal baru bandara tersebut yang diharapkan mampu menampung lebih banyak penumpang dibanding terminal lama yang hanya mampu menampung 1,4 juta penumpang per tahun.

Gedung terminal juga dilengkapi gedung parkir tiga lantai yang mampu menampung 700 kendaraan roda empat, dengan fasilitas "sky bridge" (jembatan penghubung) yang dapat menghubungkan gedung parkir dengan  gedung terminal.

Dengan infrastruktur yang sudah siap, Agus mengatakan pihaknya akan lebih siap untuk membuka rute baru guna mendongkrak jumlah penumpang tersebut.

"Nanti setelah bandara itu diserahkan, kita akan hitung ulang prediksi ke depan untuk pembukaan rute baru dan asumsi jumlah penumpang, kami sudah siap," katanya.

Menurut Agus, dengan kondisi landasan pacu yang saat ini sudah bisa didarati oleh pesawat jet sekelas Boeing 737 maka pengembangan pun tidak akan sulit, seperti penambahan rute.

"Dibandingkan dulu saat regulasi itu masih berlaku bahwa penerbangan di bawah satu jam hanya boleh menggunakan pesawat baling-baling, sekarang Garuda, Sriwijaya sudah bisa mendarat," katanya.

Ia mengatakan, nantinya bandara tersebut juga akan dikembangkan untuk bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas Boeing 777 untuk dijadikan bandara embarkasi haji sesuai dengan permintaan Pemda setempat.

"Tentunya harus berhitung dengan cermat karena membutuhkan landasan pacu yang lebih panjang dan lebar dan kami juga hitung potensi ekonominya kalau hanya digunakan setahun sekali," katanya.

Bandara Radin Inten II saat ini tengah dikembangkan, landasan diperpanjang hingga 3.000 meter yang dapat didarati pesawat jenis Airbus 330. Bandara Radin Inten II Lampung juga akan dijadikan sebagai bandara penyangga Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Dia menuturkan bandara penyangga ini sangat penting kaitannya dengan antisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi di bandara hub (pengumpul), misalnya terkena bencana alam dan sebagainya.

Dari segi jarak, Bandara Radin Inten II juga dimungkinkan terkait kecukupan bahan bakar dan kesiapan pendaratan darurat serta fleksibilitas operasi karena statusnya sebagai bandara sipil.

Agus juga menyebutkan dari 13 bandara yang dikelola oleh AP II, enam di antaranya masih merugi, yaitu Bandara Aceh, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Pontianak, Padang dan Silangit. (Ant)