PKK Lampung Tengah Siap Pasarkan Produk Technopark

id nessy calfiyah mustafa, ketua pkk lamteng, teknopark, bppt

PKK Lampung Tengah Siap Pasarkan Produk Technopark

Ketua TP PKK Lamteng Nessy Kalviya Mustafa saat memperkenalkan produk inovasi Technopark di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Balai Besar Teknologi Pati, Kampung Negarabumi Ilir, Kecamatan Anaktuha, Kabupaten Lampung tengah Rabu, (16/11

...Lampung Tengah memiliki hal yang berbeda dibandingkan kabupaten/kota lain di Lampung, kata Nessy...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Tengah akan berusaha membantu memasarkan produk-produk inovasi hasil olahan Technopark.

Hal ini diungkapkan Ketua TP PKK Lamteng Nessy Kalviya Mustafa dalam kunjungannya melihat hasil produk inovasi Technopark di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Balai Besar Teknologi Pati, Kampung Negarabumi Ilir, Kecamatan Anaktuha, Rabu.

Menurut Nessy, dalam siaran pers yang diterima di Bandarlampung, Lampung Tengah memiliki hal yang berbeda dibandingkan kabupaten/kota lain di Lampung.

"Kenapa luar biasa? Ini karena hanya ada sekitar 30-an saja Technopark di Indonesia, salah satunya di Lamteng. Terlebih lagi kebanyakan masyarakat Lamteng menanam singkong dan jagung. Technopark mengolah singkong dan jagung menjadi bentuk penganan lokal berupa beras hingga tepung," katanya.

Dengan terciptanya produk olahan singkong menjadi tepung, beras, dan lain-lain, kata Nessy, bagi warga yang menderita diabetes tidak perlu khwatir lagi.

"Olahan singkong dan jagung ini bisa dikonsumsi secara aman penderita diabetes. Bahkan inovasi olahan ini akan meningkatkan nilai tambah ekonomi keluarga dan kelompok yang mengembangkannya," ujarnya.

Terkait pemasaran, kata istri Bupati Lampung Tengah Mustafa ini, TP PKK siap membantu memasarkan dengan mengolah menjadi makanan yang bisa dikonsumsi.

"TP PKK punya cara sendiri dalam membantu pemasaran. Yakni melalui Pokja III siap membantu memasarkan produk olahan ini. Contohnya dengan dibuat kue. Nanti juga kita akan upayakan tempat sebagai pusat oleh-oleh. Punya ciri khas hasil olahan singkong dan jagung," kata dia.

Meski demikian, kata Nessy, hal ini membutuhkan pelatihan terlebih dahulu. "Tadi sudah dibicarakan. BPPT siap melakukan pelatihan kepada masyarakat. Nanti kita pasarkan hasil olahan singkong dan jagung ini menjadi bentuk makanan," ungkapnya.

Sementara Kepala Balai Besar Teknologi Pati Dr. Aton Yulianto, M.Eng. menyatakan bahwa Technopark sekarang ini mencoba memperkenalkan produk inovasinya dari bahan baku singkong dan jagung.

"Kita masih tahap sosialisasi produk-produk inovasi Technopark Lamteng (Lampung Tengah). Sudah kita perkenalkan di Lamteng dan Provinsi Lampung. Bahkan sudah ada yang kita perkenalkan di Jakarta. Alhamdulillah, respons masyarakat cukup bagus. Jika sudah ada industri yang masuk, kita akan produksi besar-besaran untuk dipasarkan secara umum," katanya.

Ditanya apakah ada kendala dalam memasarkan produk inovasi Technopark, Aton yakin tak ada banyak kendala. "Saya yakin nggak banyak kendala. Apalagi kompetitornya belum banyak. Kemudian ada kelebihan khusus, aman dikonsumsi penderita diabetes. Selain itu, unik karena bahan baku singkong dan jagung asli dari Lamteng. Tentunya ini bisa mengingatkan kembali orang yang lupa makan singkong. Namun, ini dalam bentuk olahan lain. Harga pun bisa bersaing dengan harga beras. Bisa dijangkau masyarakat menengah ke bawah," ungkapnya. (Ant)