Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Dita Dwi Ratnasari mengenalkan pakaian adat Lampung melalui kerajinan tangan boneka flanel.
Produk boneka flanel berpakaian adat Lampung itu, menurut Dita, mahasiswa IBI Darmajaya, di Bandarlampung, Minggu, dirintisnya bersama alumni Darmajaya Vergawati Sukma AS, dengan mengusung merek "Vergawati Craft".
Bisnis yang dibangun sejak 2013 tersebut, membuat keduanya kini mampu meraih omzet hingga jutaan rupiah per bulan.
"Boneka flanel berpakaian adat Lampung ini kami jual seharga mulai dari Rp10 ribu seukuran gantungan kunci hingga Rp400 ribu seukuran kotak besar. Produk kami ini biasanya dipesan oleh toko suvenir dan sanggar, untuk diberikan saat tampil di luar kota atau saat menerima tamu dari luar kota sebagai cenderamata khas daerah Lampung," ujar Dita lagi.
Menurut Dita, Vergawati Craft juga menjual berbagai kerajinan tangan kain flanel, seperti bunga, sarung handphone, tempat tisu, sarung toples, dan lainnya.
Mahasiswa semester III Jurusan Akuntansi ini melakukan promosi dan pemasaran produknya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Pemesanan bisa melalui Instagram @vergawati_craf, BBM D16BF772 dan WhatsApp 089657780178.
Produk itu sempat tampil memukau pada bazar technopreneurship dalam Minat Bakat Fair 2016 di Kampus Darmajaya, Bandarlampung, 27-28 Oktober 2016.
Tak hanya produk boneka flanel adat Lampung, dalam bazar technopreneurship juga menampilkan beragam produk usaha kreatif mahasiswa mulai dari kuliner, fashion, cenderamata, dan kerajinan tangan lainnya.
Adapula produk penelitian yang dihasilkan mahasiswa, seperti alat smart storage untuk melaporkan persediaan bahan pokok kebutuhan di dapur melalui smartphone, dan alat jemuran otomatis yang bekerja menggunakan sensor cahaya dan air yang dikembangkan mahasiswa dari Hima Sistem Komputer dan Teknik Komputer (Stekom) Darmajaya.
Menanggapi itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya IBI Darmajaya Muprihan Thaib SSos MM mengapresiasi serta mendukung para mahasiswa Darmajaya untuk memiliki jiwa technopreneur dan organisator.
"Sesuai dengan tagline, `Be Bold, Be Vibrant, Be Technopreneur`, Darmajaya ingin membentuk mahasiswa berjiwa technopreneur yang mandiri, tak hanya mampu bersaing mencari pekerjaan tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain," katanya pula.
Berita Terkait
Rama mahasiwa prodi MMT angkatan pertama selesaikan studi S-2
Minggu, 17 Maret 2024 1:05 Wib
Rektor Darmajaya menulis jurnal internasional
Minggu, 17 Maret 2024 1:00 Wib
Sambut ramadan, Lazis Darmajaya salurkan 100 paket sembako dan sedekah produktif
Rabu, 13 Maret 2024 5:50 Wib
10 Dosen IIB Darmajaya jadi pembimbing mahasiswa program MBKM
Rabu, 13 Maret 2024 5:50 Wib
Lulusan Darmajaya diterima sebagai pengajar di Maluku
Rabu, 13 Maret 2024 5:49 Wib
Belajar asyik matematika dan TIL dengan game edukasi rancangan mahasiswa prodi sistem informasi darmajaya
Kamis, 7 Maret 2024 8:49 Wib
IKA Darmajaya kolaborasi dengan DT Peduli salurkan bantuan dampak banjir di Bandarlampung
Kamis, 7 Maret 2024 8:49 Wib
Yayasan Alfian Husin berikan laptop, uang, dan sembako kepada karyawan dan mahasiswa korban banjir
Kamis, 7 Maret 2024 8:49 Wib