Mendes PDTT: Dana desa prioritaskan bangun kewirausahaan

id mendes pdtt seminar di unila, kedaulatan pangan

Mendes PDTT: Dana desa prioritaskan bangun kewirausahaan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Putro Eko Sandjojo, dalam Seminar Nasional Kedaulatan Pangan di Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung Selasa (18/10)(FOTO: ANTARA Lampung/istimewa)

...Program `1 Village 1 Product` dinilai efektif untuk meningkatkan kesejahteraan warga pedesaan, kata Eko...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo menyatakan dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat diharapkan dapat diprioritaskan penggunaannya untuk membangun sektor kewirausahaan.

"Program `1 Village 1 Product` dinilai efektif untuk meningkatkan kesejahteraan warga pedesaan. Program ini dapat meningkatkan taraf perekonomian perdesaan menjadi desa mandiri. Karena itu, dana desa total sebesar Rp46,9 triliun pada 2016 yang dikucurkan pemerintah diharapkan diprioritaskan untuk membangun sektor kewirausahaan," kata Mendes PDTT itu, dalam Seminar Nasional Kedaulatan Pangan di Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Bandarlampung, Selasa (18/10).

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengampanyekan Program `1 Village 1 Product` untuk meningkatkan taraf ekonomi perdesaan.

Program yang bertumpu pada bidang kewirausahaan tersebut mengajak setiap desa untuk fokus dalam pengelolaan satu produk unggulan dari setiap desa, kata Eko pula.

Kampanye yang dicanangkan Mendes PDTT tersebut merupakan bagian dari program nasional pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan.

Menteri Eko Putro Sandjojo menyebutkan dana desa yang digulirkan pemerintah pada 2016 mencapai Rp46,9 triliun.

Karena itu, katanya lagi, Kemendes PDTT berharap dana desa yang digulirkan tahun ini diprioritaskan untuk pembentukan badan usaha milik desa atau BUMDes.

Ia menyatakan keberadaan BUMDes akan sangat membantu dalam meningkatkan taraf perekonomian desa dan perwujudan Program 1 Village 1 Product.

"Selain berfungsi sebagai penyalur pangan atau produk khas desa, BUMDes itu juga berfungsi sebagai pengendali harga dan penyedia sarana pascapanen," kata Eko lagi.

Menurut dia, saat ini dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat makin besar nilainya, sehingga kalau hanya dipakai untuk pembangunan infrastruktur akan berhenti di situ.

Tapi, apabila digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pembentukan BUMDes dampaknya untuk menumbuhkan perekonomian desa menjadi lebih besar.

Saat ini sebanyak 97 desa di 14 kabupaten di Lampung berstatus sebagai desa pangan dengan produksi padi dan jagung.

Produksi padi Lampung merupakan terbesar kedua di Sumatera, mencapai 3,322 juta ton per tahun. Sedangkan produksi jagung sebanyak 1,9 juta ton per tahun.

Pemprov Lampung menargetkan pembentukan BUMDes dapat dilaksanakan setidaknya di 97 desa tersebut hingga akhir 2016. (Ant)