Pelukis Lampung Siapkan Pameran di Solo

id Pelukis Lampung Pameran di Solo, David Pelukis Lampung, Pelukis Lampung

Pelukis Lampung Siapkan Pameran di Solo

Lukisan siger dan kain tapis karya David, pelukis Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pelukis Lampung David menyiapkan karyanya dalam pameran Ragam Budaya Nusantara di Solo, Jawa Tengah, yang dilaksanakan Komunitas Pelukis Nusantara bekerjasama dengan Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Menurut David, di Bandarlampung, Sabtu, pameran yang dilaksanakan oleh Kemendikbud itu akan digelar di Solo Grand Mall (SGM), Jalan Slamet Riyadi, Solo, dari 15-21 Oktober. Pameran ini bakal menampilkan tak kurang dari 40 ragam karya pelukis dari pelosok nusantara.

Dalam pameran yang mengusung konsep ragam kebudayaan nusantara tersebut, David bakal mengusung karya bertajuk Siger dan Kain Tapis.

Menurut David, karya yang merujuk pada lokalitas Lampung itu disajikan dalam gaya impresionisme.

Lebih lanjut, David yang juga kurator muda Lampung memaparkan konsepnya, siger atau dalam bahasa Lampung saibatin adalah Sigokh, sangat identik dengan mahkota pengantin wanita Lampung yang berbentuk segi tiga, berwarna emas dan biasanya memiliki cabang atau lekuk sembilan atau tujuh.

"Siger adalah benda yang sangat umum di Lampung dan merupakan simbol khas daerah Lampung. Biasanya Siger dibuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat dengan warna emas. Siger biasanya digunaan oleh pengantin perempuan suku Lampung pada acara pernikahan ataupun acara adat budaya lainnya," ujar David pula.

Dia menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, siger dibuat dari emas asli dan dipakai oleh wanita Lampung tidak hanya sebagai mahkota pengantin, melainkan sebagai benda perhiasan yang dipakai sehari-hari.

"Hasil kebudayaan yang bisa juga disebut benda adat yang digunakan dalam prosesi budaya dan istiadat Lampung inilah yang saya visualkan," ujar David.

David menambahkan, lewat karya ini ingin lebih memperkenalkan Lampung ke kancah nasional dengan ragam budaya yang khas dan sarat muatan filosofis serta juga penuh estetika.

"Lewat karya rupa saya ingin memperkenalkan ikon Lampung dan berupaya menumbuhkembangkan budaya Lampung," kata David lagi.