Pemda Riau hambur-hamburkan anggaran penanganan kebakaran

id Kebakaran hutan,Pemda Riau hambur-hamburkan anggaran penanganan kebakaran

Pemda Riau hambur-hamburkan anggaran penanganan kebakaran

Kebakaran hutan di Riau (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Pekanbaru  (Antara Lampung) - Petinggi TNI di Komando Resor Militer 031/Wirabima mengkritisi sejumlah instansi Pemprov Riau yang dinilai menghambur-hamburkan dana untuk penanganan kebakaran lahan dan hutan untuk seremonial, di saat kebakaran makin meluas.
        
"Pada saat kondisi seperti ini, pelatihan di hotel hanya bersifat seremonial untuk habiskan dana. Lebih baik langsung aksi di lapangan dan dukung prajurit yang sudah berjuang tanpa kenal lelah Sabtu-Minggu, bahkan saat Lebaran," tegas Kepala Staf Korem 031/Wirabima, Kolonel Czi I Nyoman Parwata, di Pekanbaru, Rabu.
        
Kritikan Kasrem itu ditujukan kepada instansi seperti Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan Riau, yang dinilainya lebih suka menggelar pelatihan di hotel ketimbang berkontribusi langsung secara nyata memadamkan kebakaran lahan gambut.
        
Padahal, dana penanggulangan yang dianggarkan pemerintah daerah tidak sedikit, yakni sekitar Rp7 miliar yang seharusnya digunakan untuk sekat kanal. Namun, intansi terkait terkesan tertutup dalam penggunaan anggaran, dan justru lebih banyak menggelar kegiatan bersifat seremonial.
        
"Disbun (dinas perkebunan) juga minggu lalu gelar sosialisasi pada pengusaha perkebunan, apa ada kontribusinya di lapangan?," kritik Kolonel I Nyoman Parwata.
        
Ia mengatakan, disaat TNI-Polri bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim Manggala Agni sibuk berjibaku memadamkan kebakaran yang meluas, sangat tidak pantas apabila ada instansi pemerintah daerah yang terkesan berpangku tangan. Lebih baik anggaran yang ada digunakan untuk kegiatan yang tepat sasaran untuk mencegah terjadinya bencana asap terulang lagi pada tahun ini.
        
"Dana bayar hotel dan serimonial lainnya, termasuk honor pemateri lebih baik didukungkan kepada yang sudah aksi di lapangan," tegasnya.
        
Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau dalam sepekan terakhir meluas hingga ke pinggiran Kota Pekanbaru.
        
"Kebakaran terjadi di Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki. Tim darat sudah berusaha melakukan pemadaman namun kesulitan akses dan sumber air," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru, Burhanudin Gurning.
         
Ia mengatakan kebakaran yang melanda semak belukar dengan kontur tanah gambut tersebut mulai terpantau pada Selasa sore kemarin (9/8). Mendapat informasi tersebut, tim gabungan darat yang terdiri dari petugas Damkar dan Manggala Agni telah berusaha melakukan pemadaman.
         
Namun usaha tersebut tidak efektif lantaran mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi. Bahkan, mobil hanya mampu terparkir di pinggir jalan dengan jarak sekitar 100 meter.
        
Selain itu, tim yang bergerak menggunakan mesin pemadam kebakaran portable kesulitan sumber air. Informasi yang dirangkum dari petugas di lokasi, hingga kini lima hektar telah terbakar. Selain petugas Damkar, Jajaran Polresta Pekanbaru juga terlihat memasang garis polisi di lokasi kebakaran.
         
Sementara itu, Satgas Udara Karhutla Riau telah mengirimkan satu unit helikopter jenis MI-8 bantuan BNPB melakukan operasi pengeboman air di lokasi tersebut. Proses pemadaman hingga kini masih terus berlangsung.
         
Dalam sepekan terakhir, Karhutla melanda sejumlah wilayah Riau seperti Bengkalis, Rokan Hilir, Dumai, Rokan Hulu, Pelalawan dan terakhir Pekanbaru.
             
Satgas Karhutla saat ini menyiagakan dua unit helikopter jenis MI-8 dan MI-171 serta dua AT yang seluruhnya dimanfaatkan untuk pengeboman air. Terakhir, BNPB kembali mengirim dua unit heli pengebom air jenis Bell 214 ke Riau.
         
Selain itu, Satgas juga diperkuat dengan adanya bantuan helikopter pengebom air dari sejumlah perusahaan kertas di Riau serta satu unit pesawat Cassa yang digunakan BPPT dalam operasi teknologi modifikasi cuaca.