Lampung kerja sama kelola sampah dengan China

id gubernur audiensi sampah, m. ridho ficardo

Lampung kerja sama kelola sampah dengan China

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo saat audensi dengan Shenzhen Fountain Corporation, di ruang rapat utama Kantor Gubernur Lampung, Jumat (22/7) (FOTO: ANTARA Lampung/istimewa)

...Kerja sama ini merupakan langkah Pemprov Lampung dalam upaya memberikan pelayanan publik berupa air bersih dan manajemen sampah yang modern di Provinsi Lampung, katanya...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Pemerintah Provinsi Lampung segera bekerja sama dengan perusahaan asal China untuk pengelolaan sampah dan air bersih di daerah itu.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menerima audensi Shenzhen Fountain Corporation, di ruang rapat utama Kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, Jumat.

Gubernur Lampung yang didampingi Staf Ahli Fahrizal Darmanto, Kadis Pengairan Edarwan, dan Kepala Bappeda Taufik bersama perusahaan asal China tersebut membahas mengenai air bersih dan manajemen sampah modern.

Ridho mengatakan perusahaan asal China tersebut sebelumnya juga sudah menangani penanganan sampah di Jawa Barat dan air bersih di Provinsi Bali.

"Kerja sama ini merupakan langkah Pemprov Lampung dalam upaya memberikan pelayanan publik berupa air bersih dan manajemen sampah yang modern di Provinsi Lampung," katanya.

Pengelolaan sampah terutama di wilayah Kota Bandarlampung dan sekitarnya, yang telah diajukan menjadi Kota Metropolitan.

Di sisi lain, Wali Kota Bandarlampung Herman HN menyatakan mendukung pengembangan bank sampah karena memberikan berbagai keuntungan bagi pengelolanya menjadi sesuatu yang berharga, seperti dibuktikan warga pantai Bumi Waras yang telah mengolah sampah.

"Sudah ada warga dari dua tempat yang menuai keuntungan dengan mengelola sampah, khususnya melaui bank sampah ini. Ke depan akan dibuat koperasi, sehingga petugas kebersihan yang mengambil sampah terbantu," katanya.

Dia menegaskan bahwa bank sampah menambah keuntungan bagi warga, mengingat nantinya sampah tersebut akan dijual dengan harga tinggi setelah dikelola.

"Dengan bank sampah, nantinya sampah akan dikelola sehingga bisa dijual dan menjadi bisnis menguntungkan," katanya lagi.

Menurut Wali Kota, pengelolaan bank sampah itu merupakan hasil kajian kerentanan yang dilakukan bersama dengan Mercy Corps Indonesia di tingkat kota yang ditindaklanjuti dengan berbagai program.

Salah satunya adalah pengolahan sampah itu setelah melalui studi kelayakan, lokakarya, kunjungan belajar maupun penyusunan rencana bisnis yang dirangkum dalam suatu kajian kelayakan bank sampah, ujar Herman.  (Ant)