Kondisi korban permainan meriam membaik

id Petasan,Kondisi korban permainan meriam membaik

Kondisi korban permainan meriam membaik

Rizky Putra Pratama (9), korban "jeduman" atau permainan meriam menjalani perawatan intensif di RSUD Sukadana Lampung Timur. (ANTARA LAMPUNG/Muklasin/Istimewa)

Lampung Timur (Antara Lampung) - Rizky Putra Pratama (9), siswa SD  yang menjadi korban permainan "jeduman" atau meriam berbahan spiritus,
kini sudah mulai membaik setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana Lampung Timur.
         
Rizky sekarang sudah bisa diajak berbicara dan mulai makan makanan kesukaannya, kata Darusman, kerabat Rizky saat dihubungi di Lampung Timur, Rabu.
         
Darusman menyatakan saat ini kondisi Rizky sudah mulai pulih, setelah mendapatkan perawatan dan menjalani operasi kulit pada Selasa (12/7) untuk menghilangkan infeksi di kulitnya.
         
Rizky saat ini juga ditangani oleh dokter spesialis penyakit kulit.
         
"Kondisi Rizky sudah mulai membaik, secara fisik sekarang sudah baik," kata Darusman pula.
         
Rizky tinggal di Dusun Kuningan Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara. Dia menderita luka bakar 60 persen lebih.
         
Kejadian dialaminya itu berawal saat korban bermain jeduman  bersama teman-temannya pada Jumat (1/7)  beberapa pekan lalu. Saat itu, spiritus yang digunakan temannya mengenai tubuh Rizky, sehingga api yang ada menyambar ke sekujur tubuhnya. Korban sempat tak mendapatkan perawatan akibat kondisi ekonomi orang tuanya.
         
Rizky baru mendapat perawatan intensif setelah dibawa ke RSUD Sukadana, Senin (11/7), atas perhatian Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan perhatian sejumlah pihak yang peduli terhadap Rizky.
         
Menurut Darusman, Rizky saat ini sudah tidak mengerang kesakitan seperti sebelumnya. Rizky pun menurutnya sudah bisa diajak berbicara dan makan makanan kesukaannya.
         
Bahkan menurutnya, Rizky juga sempat makan roti dan jajanan seperti chiki, sehingga membuat badannya gatal-gatal, dan akhirnya Rizky dilarang untuk mengonsumsi makanan itu.
         
"Karena makanan itu membuat badan Rizky gatal-gatal dan untuk sementara makanan itu dilarang oleh perawatnya," katanya pula.
         
Dia menyatakan, selama di RSUD Sukadana, Rizky mendapat perawatan yang cukup maksimal dari pihak rumah sakit setempat.
        
"Pada Selasa (19/7) Rizky sudah menjalani operasi kulit yang kedua, operasinya sudah dilakukan siang kemarin," kata dia lagi.
         
Ia menambahkan, bantuan dari berbagai pihak masih mengalir untuk Rizky.
         
Dia menyebutkan total bantuan yang diterima keluarga mencapai Rp31 juta.
         
"Bantuan itu dari berbagai pihak baik dari dalam negeri dan luar negeri, dari luar negeri berasal dari Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, bantuan itu totalnya yang telah diterima sekitar Rp31 juta lebih," ujarnya lagi.
         
Edi Arsadad, Koordinator Aliansi Tolak Kekerasan Anak dan Perempuan (AKRAP) Lampung Timur yang sejak awal memantu kondisi Rizky, mengapresiasi kerja para pihak di RSUD Sukadana dalam menangani Rizky.
         
"Tindakan medis yang dilakukan pihak RSUD Sukadana sangat bagus, kami mengapresiasi pihak RSUD itu yang memberikan perawatan maksimal kepada Rizky, dan kini sudah cukup bagus kondisinya," ujarnya.
         
Dia juga membenarkan total bantuan yang telah disalurkan bagi keluarga Rizky sebanyak Rp31 juta dan telah diberikan.
         
Selain itu, dia juga menyebutkan, penggalangan dana untuk Ridwan Ardiansyah (4) telah disalurkan, total dana yang disalurkan sebesar Rp13 juta lebih.
         
Ridwan Ardiansyah (4) adalah anak dari keluarga tidak mampu di Desa Karya Makmur Kecamatan Labuhan Maringgai yang juga menderita luka bakar di tubuh dan wajahnya akibat lampu teplok di rumahnya.
         
Ridwan Ardiansyah mendapat perawatan di sebuah klinik di Kecamatan Bandar Sribhawono.
         
Selain memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai, dana yang dikumpulkan dari para pihak yang peduli dengan Ridwan juga digunakan untuk memasang listrik PLN di rumah Ridwan. Selain itu, juga  untuk membuat MCK higienis.
         
"Saat ini kondisi Ridwan sudah baik juga, sudah bisa bermain-main, sudah bisa main sepeda. Ridwan keluar dari klinik pada Jumat (15/7) lalu," kata Edi lagi.