Mahasiswa Darmajaya Ajak Warga Manfaatkan Botol untuk Tanam Sayur

id Mahasiswa Darmajaya Ajak Warga Manfaatkan Botol untuk Tanam Sayur, ibi darmajaya

Mahasiswa Darmajaya Ajak Warga Manfaatkan Botol untuk Tanam Sayur

Mahasiswa IBI Darmajaya sedang mengajari warga memanfaatkan botol bekas untuk bertanam sayuran. (dok. IBI Darmajaya)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) – Berawal dari rasa peduli terhadap kebersihan lingkungan, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya berinisiatif menggalakkan program pemanfaatan botol plastik bekas sebagai media sistem tanam verticulture.

Ide kreatif yang digagas Neneng Rulianti dan Edi Surono ini diapresiasi dan berhasil memenangkan hibah jutaan rupiah melalui Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) tahun 2015 dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Kedua mahasiswa semester VI jurusan Teknik Informatika Darmajaya ini melakukan program tersebut di Desa Margo Makmur, Mesuji, Lampung, pada 30 Mei lalu. Sebanyak 20 peserta dari kelompok Dasa Wisma setempat yang mayoritas ibu rumah tangga sangat antusias mengikuti pelatihan pemanfaatan botol bekas sebagai media tanam sayur kangkung dan sawi dengan teknik verticulture.

“Teknik verticulture merupakan cara bercocok tanam dengan susunan vertical, ke atas, atau menggantung. Biasanya menggunakan media tanam seperti kaleng, pipa paralon, papan kayu, dan botol. Kami menggunakan botol bekas karena menghemat biaya, mudah didapat, memanfaatkan barang bekas, dan ikut meminimalisir sampah,” tutur Edi.

Neneng menambahkan, program ini selain bertujuan meminimalisasi sampah, juga membiasakan masyarakat untuk menanam sayuran di rumah.

“Sehingga kebutuhan untuk memasak sayur dapat terpenuhi, bahkan sayuran juga bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga,” terang gadis kelahiran 16 Desember 1994.

Menanggapi kegiatan tersebut, Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) Darmajaya, M. Ariza Eka Yusendra SE., MM mengapresiasi dan mendukung pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa ini.

“Mahasiswa diharapkan tak hanya mampu berprestasi dibidang akademik maupun non akademik, tetapi juga bisa berbaur dan mentranser ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat,” terangnya.

Ariza mengungkapkan, selain program pengabdian masyarakat yang dimenangkan mahasiswa Darmajaya dari Kemenristek Dikti ini, Darmajaya juga memiliki program Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM). Dimana mahasiswa selama satu bulan melakukan pengabdian masyarakat di desa.

“Dengan melakukan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat belajar berinteraksi, dan bersosialisasi dengan masyarakat sekaligus menjalankan sejumlah program kegiatan yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.(*)