Warga Mesuji Keluhkan Pelayanan SPBU Simpang Pematang

id Konsumen Keluhkan Pelayanan SPBU Simpang Pematang, SPBU Simpang Pematang Dikeluhkan, SPBU Simpang Pematang

Warga Mesuji Keluhkan Pelayanan SPBU Simpang Pematang

SPBU Simpang Pematang di Kabupaten Mesuji, Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Raharja)

Warga Mesuji berharap kepada pihak berwenang dan PT Pertamina untuk menindak pihak SPBU Pertamina 24.346.134 di Simpang Pematang yang dinilai telah merugikan masyarakat itu.
Mesuji, Lampung (ANTARA Lampung) - Warga Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung di perbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan mengeluhkan pelayanan pembelian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 24.346.134 Jalan Lintas Timur Sumatera Km 182 Desa Simpang Pematang.

Sejumlah warga selaku konsumen di SPBU Kecamatan Simpang Pematang itu, Minggu (12/6), mengaku sangat kecewa karena merasa dibohongi oleh petugas pelayanannya dengan mengatakan persediaan premium telah habis, sehingga diminta mengisi dengan BBM jenis pertalite. Padahal BBM jenis premium diketahui masih tersedia, namun diduga akan dijual khusus kepada pengecor.

Kondisi itu, membuat para pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat akhirnya mengisi bahan bakar jenis pertalite karena sudah telanjur masuk ke SPBU itu. Padahal konsumen itu semula umumnya ingin mengisi BBM jenis premium.

Kenyataannya, di SPBU Pertamina 24.346.134 itu terlihat ratusan pengendara sepeda motor dan mobil yang membawa ratusan jeriken dilayani untuk mengisi BBM jenis premium.

Ketika hal itu ditanyakan kepada salah satu petugas pelayanan SPBU itu bernama Solihun, ia mengakui memang selama ini sudah berjalan biasa seperti itu.

Petugas lain di SPBU itu juga tetap membujuk pengendara mobil yang masuk untuk mengisi pertalite. "Premium habis, adanya pertalite. Sama aja om, malah kualitas BBM-nya lebih bagus," ujarnya pula.

Salah satu calon konsumen pengendara mobil menjawab ajakan itu bahwa ia tetap ingin mengisi premium.

"Sama bagaimana, sudah jelas harganya beda. Apa mau dibayar dengan harga premium. Nah, itu

ada pompa-pompa lain yang di sebelah sana kok bisa ngisi premium ratusan jeriken-jeriken pengecor," ujarnya mempertanyakannya.

Akhirnya beberapa mobil dan sepeda motor terpaksa ikut mengisi pertalite karena dikatakan premium sudah habis oleh petugas SPBU itu.

Menurut salah satu dari mereka, nanti pindah SPBU lagi, dibilang habis lagi premiumnya, itu kalau BBM di tangki masih mencukupi. "Soalnya indikator BBM sudah merah, mau habis," ujar Inas, salah satu warga Desa Simpang Pematang di SPBU itu pula.

Namun ada satu kendaraan mobil pribadi yang ngotot tetap meminta ingin mengisi premium karena melihat ratusan jeriken pengecor yang diisi oleh petugas dengan premium, dan nyaris terjadi insiden dengan petugas SPBU itu.

"Saya mau premium, itu masih ada," ujar Wawan, pengemudi mobil itu kepada petugas pengisi BBM.

Namun petugas layanan SPBU itu, Solihun mengatakan jika premium yang tersedia khusus untuk konsumen yang mengecor dengan ratusan jeriken dan memang diprioritaskan. "Itu sudah jatah untuk ratusan cor, pak," ujar petugas tersebut.

Salah satu petugas SPBU itu akhirnya mengizinkan puluhan mobil yang sudah antre tersebut untuk mengisi BBM premium dari pompa yang digunakan untuk mengisi ratusan jeriken konsumen pengecor.

Selain itu, keluhan konsumen atas pelayanan di SBPU 24.346.134 itu adalah perlakuan petugas pelayanannya kepada konsumen mengenai penghitungan meteran saat pengisian yang dirasakan mengecewakan. "Saya tiap mengisi BBM sepeda motor selalu bilang full. Nah, saat lihat petunjuk rupiah pada meteran di pompa SPBU tertera Rp9.100, selalu dibilang petugas Rp10.000. Begitu terus Mas," ujar salah satu konsumen SPBU itu pula.

Namun karena melihat hampir semua pengendara motor dan mobil diperlakukan sama, ia akhirnya diam saja. "Terus kayak gini mau lapor siapa mas, sudahlah. Tapi yang jelas itu tidak benar dan merugikan masyarakat," ujar Dikin warga Desa Wirabangun Kecamatan Simpang Pematang itu pula.

Warga Mesuji berharap kepada pihak berwenang dan PT Pertamina untuk menindak pihak SPBU Pertamina 24.346.134 di Simpang Pematang yang dinilai telah merugikan masyarakat itu.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) di Lampung menjamin ketersediaan BBM selama bulan puasa dan Idulfitri 1437 Hijriah/2016 Masehi, mengingat terminal BBM Panjang di Bandarlampung memiliki 15 tangki timbun dengan ketersediaan pertamax sebanyak 4.995 kiloliter (kl), pertalite sebanyak 2.000 kl, premium 33.394 Kl, sedangkan solar tersedia 28.301 kl, pertamax dex sebanyak 2.464 kl, serta minyak bakar tersedia 7.124 kl.

Persediaan BBM tersebut secara rutin akan diisi pada setiap 20 hari.