FSGI: Terjadi Kecurangan Sistemik UNBK di Lampung

id Kecurangan UNBK di Lampung, UN di Lampung, UNBK di Lampung, Kecurangan UN

"Ada laporan telah terjadi kecurangan sistemik, yang mana para guru memasuki ruang ujian atas perintah kepala sekolah dan kemudian membantu para siswa mengerjakan soal UNBK di Lampung," ujar Retno.
Jakarta (ANTARA Lampung) - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengatakan terindikasi telah terjadi kecurangan sistemik pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Provinsi Lampung.

"Ada laporan telah terjadi kecurangan sistemik, yang mana para guru memasuki ruang ujian atas perintah kepala sekolah dan kemudian membantu para siswa mengerjakan soal UNBK di Lampung," ujar Retno, di Jakarta, Kamis (7/4).

Kemudian, laporan lainnya ada sindikat jual beli kunci jawaban UN di kalangan siswa SMK di Pontianak dan Cikampek. Kemudian ada konvoi para siswa SMA di Kota Medan dengan kendaraan roda empat dan roda dua usai mengikuti UN.

"Selanjutnya, ada laporan mengenai listrik padam dialami pada sesi kedua UNBK di SMA Gema 45 dan SMA Kartika 4 Kota Surabaya, hal ini terjadi akibat Dinas Pertamanan memotong pohon dan mengakibatkan salah satu kabel listrik di daerah itu putus," tambah dia.

Namun di SMA Kartika 4 sudah sedia genset, sedangkan SMA Gema 45 tidak, namun PLN bertindak cepat dan dalam waktu sekitar 15 menit listrik sudah menyala kembali.

Laporan yang lainnya adalah adanya prosedur standar UN yang tidak dijalankan di Jakarta dan di Lampung, yaitu ketentuan pengawas silang untuk sekolah UNBK.

"Pada dua wilayah ini pengawas UNBK adalah guru di sekolah sendiri, hal ini menyalahi ketentuan prosedur standar UNBK. Dalam prosedur standar UN ditentukan bahwa pengawas ruang UN ada dua orang, dengan ketentuan satu orang guru sekolah yang bersangkutan dan satu lagi pengawas silang dari sekolah lain."
  
Retno mengatakan FSGI kembali membuka posko pengaduan UN untuk keenam kalinya sejak 2011. Jika dibandingkan 2011-2014, yang mana UN masih menjadi penentu kelulusan, maka laporan 2015 dan 2016 terbilang menurun drastis  dari jumlah laporan atau pengaduan yang masuk.

Laporan yang masuk berasal dari Lampung, Pontianak, Medan, Jakarta, Surabaya, dan Cikampek.