Bupati Minta Warga Pringsewu Berperilaku Sehat

id Bupati Pringsewu Minta Warga Hidup Sehat, Sanitasi Warga Pringsewu, Sebagian Warga Pringsewu BABS Sembarang

"Kami sudah melakukan pendampingan di sejumlah pekon se-Pringsewu selama enam bulan, dan ternyata sebagian atau sebanyak 30 persen warga masih buang air besar sembarangan," kata dia lagi.
Pringsewu, Lampung (ANTARA Lampung) - Bupati Pringsewu Sujadi mengharapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat mampu meningkatkan kesadaran warga setempat untuk berperilaku sehat dan bersih.

"Perilaku hidup sehat dan bersih akan membantu masyarakat tetap sehat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," kata Bupati Sujadi, di Pringsewu, Provinsi Lampung, Senin (7/3).

Menurutnya, pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tersebut berpengaruh bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerahnya, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan warga setempat.

"Saya dukung kegiatan Festival Kuda Lumping STBM sebagai alat penyuluhan atau sarana mengajak warga untuk ikut serta dalam penerapan PHBS di lingkungan masing-masing," ujar dia pula.

Alasan festival kuda lumping dipilih dalam kegiatan itu, ia mengatakan bahwa kesenian tradisional ini lebih dikenal dan merakyat sehingga semua kalangan bisa menerimanya.

"Lewat media kesenian kuda lumping ini nantinya akan memberikan penyuluhan bagaimana berperilaku hidup sehat," katanya.

Nanti, ia melanjutkan, dapat dilihat apakah bisa para pelaku seni kuda lumping itu menerapkan PHBS, seperti membiasakan diri mencuci tangan serta membuang air besar pada tempatnya.

"Perilaku buang air besar sembarangan merupakan kebiasaan yang harus dihentikan agar tidak menimbulkan penyebaran penyakit di lingkungan masyarakat," katanya lagi.

Menurut Sujadi, ke depan pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terkait hal tersebut.

Koordinator STBM Pringsewu Bambang Pujiatmoko menjelaskan sebanyak 30 persen warga di Kabupaten Pringsewu belum menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih terutama membuang air besar tidak pada tempatnya atau buang air besar sembarangan (BABS).

"Kami sudah melakukan pendampingan di sejumlah pekon se-Pringsewu selama enam bulan, dan ternyata sebagian atau sebanyak 30 persen warga masih buang air besar sembarangan," kata dia lagi.

Ia melanjutkan, penyakit yang berbasis lingkungan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, cacingan, polio, demam berdarah dengue (DBD), masih menjadi bagian besar penularannya di wilayah Kabupaten Pringsewu.

Pihaknya bersama Pemkab Pringsewu siap menggelar Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan di tiga pekon di Pringsewu, di antaranya Pekon Padangrejo, Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran, serta Pekon Wonosari Kecamatan Gadingrejo.

"Kegiatan itu dipusatkan di lapangan Pekon Padangrejo Kecamatan Pagelaran dimeriahkan dengan penampilan 10 pelaku kesenian kuda lumping, agar pesannya dapat mudah sampai ke masyarakat luas," ujarnya.