Neraca Perdagangan Lampung Surplus

id impor, pelabuhan panjang

Neraca Perdagangan Lampung Surplus

Badan Pusat Statistik (BPS) ((Foto Republika.co.id))

Bandarlampung, (Antara Lampung) - Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada November 2015 mengalami surplus atau sama seperti bulan-bulan sebelumnya.

"Neraca perdagangan surplus karena nilai ekspor November 2015 lebih tinggi dari impor pada bulan yang sama," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Rabu.

Ia menyebutkan, surplus pada November 2015 mencapai 103,1 juta dolar Amerika Serikat dan diharapkan akan terus meningkat.

Neraca perdagangan Provinsi Lampung November 2015 untuk kawasan Asean mengalami defisit sebesar 20,1 juta dolar. Neraca perdagangan yang mengalami defisit lainnya adalah dengan negara utama lainnya yaitu sebesar 87,0 juta.

"Sedangkan negara yang mengalami surplus adalah dengan Uni Eropa sebesar 92,4 juta dolar," kata Adhi.

Nilai ekspor Provinsi Lampung pada November 2015 mencapai 299,2 juta dolar Amerika Serikat atau turun sebesar 14,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor Lampung mulai Januari hingga November 2015 berhasil membukukan 3.583,5 juta dolar AS. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mengalami kenaikan tipis sebesar 1 persen," kata Adhi

Ia menyebutkan, lima golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada November 2015 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati; kopi,teh,rempah-rempah; batu bara ; olahan dari buah-buahan/sayuran; serta bubur kayu/pulp.

Penurunan ekspor November 2015 terhadap Oktober 2015 terjadi pada empat golongan barang utama, yaitu golongan lemak dan minyak hewan/nabati turun 9,40 persen; kopi, teh rempah-rempah turun sebesar 40,41persen atau 35,8 juta dolar; olahan dari buah-buahan/sayuran turun 6,16 persen (1,3 juta dolar); dan bubur kayu/pulp turun sebesar 14,15 persen (2,0 juta).

Nilai impor Provinsi Lampung pada November 2015 mencapai 196,1 juta dolar Amerika Serikat atau naik 2,01 persen dibanding Oktober 2015.

"Namun nilai tersebut lebih rendah 50,9 juta dolar atau 20,59 persen dibanding November 2014 yang tercatat 247,0 juta dolar," katanya.

Ia menambahkan, peningkatan impor terjadi pada komoditas gandum-ganduman dan binatang hidup dengan nilai masing-masing 10,8 juta dolar (263,07 persen) dan 6,9 juta dolar (184,14 persen).*