Kejutan "Body Painting" Komite Seni Rupa DKL

id Body Painting DKL, Kejutan Komite Seni Rupa DKL, Yen Joenaedhy, DKL

Kejutan "Body Painting" Komite Seni Rupa DKL

Aksi 'body painting' pelukis Lampung, Yen Joenaedhy, di halaman parkir Gedung Kesenian Dewan Kesenian Lampung Kompleks PKOR Way Halim, Bandarlampung, Minggu (13/12).(FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Aksi tiga pelukis Lampung, Yen Joenaedhy, Yulius, dan Icon, di halaman parkir Gedung Kesenian Dewan Kesenian Lampung Kompleks PKOR Way Halim, Bandarlampung, Minggu (13/12), memancing perhatian masyarakat yang bergiat olahraga pagi.

Tiga pelukis itu melakukan hal yang dianggap tak lazim oleh orang-orang yang berkerumun menontonnya. Pasalnya, Yen, Yulius, dan Icon melukisi tubuh ('body painting') tiga orang model, yaitu Arif, Dodi, dan Dodo.

Kegiatan itu merupakan rangkaian Roadshow dan Pelangi Seni Budaya Lampung yang diinisiasi oleh Dewan Kesenian Lampung (DKL).

Menurut Ketua Pelaksana Roadshow dan Pelangi Seni Budaya Lampung, M Hari Jayaningrat, memang aksi ketiga pelukis ini rancangan dari Komite Seni Rupa DKL untuk memperkenalkan salah satu genre seni rupa, yaitu `body painting` kepada masyarakat Lampung.

"Ini juga merupakan upaya mendekatkan seni atau kesenian kepada publik," ujar Hari yang ikut nimbrung di arena kegiatan itu.

Ketua Komite Seni Rupa DKL, Salvatore Yen Joenaedhy menjelaskan, kegiatan itu digelar di ruang publik agar masyarakat tahu, kalau melukis itu bisa dilakukan di berbagai media, tak hanya pada selembar kertas, kanvas, tembok, batu, tembikar.

"Tubuh pun bisa dijadikan media lukis, tentu cat yang digunakan juga cat khusus," ujar Yen, di tengah kerumunan orang yang menyaksikan aksi body painting itu pula.

Yen Joenadhy didampingi anggota Komite Seni Rupa DKL, Yulius Benardi, lebih lanjut mengatakan, dalam event Pelangi Seni Budaya, pada acara puncaknya di Lapangan Korpri, Telukbetung, Sabtu (19/12) mendatang, pelukis Yen Joenaedhy dan Yulius pada acara pembukaan direncanakan melanjutkan coretan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dalam kanvas dalam waktu sekitar dua jam menjadi lukisan utuh.

Selain itu, lanjut Yen, Komite Seni Rupa DKL masih punya kejutan yang lain, yaitu akan menampilkan performing arts bertajuk "Kanvas Dance".

"Kami akan berkolaborasi dengan 20 penari untuk membuat kejutan. Kalau penasaran liat saja aksi kami di panggung Pelangi Seni Budaya Lampung nanti," ujar Yen sambil tetap menyimpan misteri kejutan yang akan dihadirkan itu.