Pertama berlayar, Menteri BUMN siapkan mental dan obat-obatan

id Pertama berlayar, Menteri BUMN siapkan mental dan obat-obatan

Jakarta (Antara Lampung) - Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku baru pertama kali naik kapal laut sehingga harus menyiapkan mental dan termasuk menyediakan obat-obatan.
        
"Saya sudah siap naik kapal laut. Siap mental, termasuk siap "Antimo" supaya tidak mabok," kata Rini sebelum menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas mengenai "Road Map BUMN" Tahun 2016-2019 di atas Kapal Kelud milik PT Pelni (Persero), di Jakarta, Jumat.
        
FGD yang diikuti sekitar 119 Dirut BUMN dan sekitar 500 karyawan di lingkungan Kementerian BUMN dan perusahaan milik negara itu, digelar dalam perjalanan KM Kelud dari Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
        
Rini tidak segan menyebut merek "Antimo" karena obat anti mabok perjalanan tersebut merupakan produksi anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero.
         
Ia mengatakan, alasannya menggelar FGD di sepanjang pelayaran yang menempuh waktu 13 jam tersebut, agar semua BUMN yang ikut bisa lebih fokus membahas semua program masing-masing BUMN.
         
"Kalau di atas kapal seperti ini bukan hanya saya saja yang dikenal, tetapi sesama direksi pun harus bisa berinteraksi lebih jauh demi perusahaan," ujarnya.
         
Namun demikian perempuan kelahiran Maryland, Amerika Serikat, 9 Juni 1958 ini mengatakan dirinya sempat ragu karena beberapa bawahannya di Kementerian BUMN sempat bercanda bahwa naik kapal laut apalagi perjalanan jauh akan sangat mengerikan.
        
"Itu Pak Imam (Sesmen BUMN), bilang kalau naik kapal laut ombaknya gede sampai enam meter lho. Saya sempat ragu juga," ujarnya.
        
Namun untuk mengatasi rasa takut itu, Rini berpegang pada jenis kapal yang ditumpanginya.
         
"Teori yang pernah saya baca, bahwa kalau kita menggunakan kapal besar tentu dapat  membelah ombak. Jadi kita tidak akan diterpa ombak karena dapat dibelah. Gitu lho ya..gak tau itu benar apa enggak," ujar Rini semangat.
         
Ternyata kekhawatiran menggunakan kapal laut itu juga tidak hanya dirasakan Rini, tetapi juga para direksi dari sejumlah BUMN.
        
"Saya dapat informasi dari pejabat Pelni, bahwa beberapa hari sebelumnya banyak orang-orang BUMN yang menelepon call center Pelni hanya untuk menanyakan soal keberangkatan terkait perjalanan dan perkiraan cuaca," ujarnya.
         
"Kemarin sih sempat mikir-mikir dibatalin nggak ya. Tapi akhirnya jadiin saja," kata Rini.