Benitez berada di bawah tekanan sebelum debut "Clasico"nya

id Benitez berada di bawah tekanan sebelum debut Clasiconya

Benitez berada di bawah tekanan sebelum debut "Clasico"nya

Pelatih Real Madrid Rafa Benitez (ist)

Madrid (Antara/Reuters/ANTARA Lampung) - Pelatih Real Madrid Rafa Benitez perlu memperbaiki rekor pertemuannya dengan Barcelona yang relatif buruk jika ia ingin menghindari krisis perdananya pada masa jabatannya, ketika ia menjalani "Clasico" Liga Spanyol perdananya pada Sabtu.

Benitez, yang mengasah karir kepelatihannya di tim junior Real setelah karir bermainnya berakhir karena cedera, menjanjikan sepak bola yang menyerang dan menghibur ketika ia kembali ke klub ibukota itu untuk menggantikan Carlo Ancelotti pada akhir musim lalu.

Bagaimanapun, mantan pelatih Valencia, Liverpool, Inter Milan, Chelsea, dan Napoli ini mengalami kesulitan untuk menghapus reputasinya sebagai pelatih mendasarkan diri pada pertahanan dan menghadapi hasil buruk pada beberapa pekan terakhir.

Real akan melawat ke Bernabeu dengan tertinggal tiga angka dari sang pemuncak klasemen sekaligus juara bertahan Barca, setelah mereka kalah 2-3 di markas Sevilla pada pertandingan terakhirnya. Kekalahan dari rival abadi mereka pada Sabtu dapat menjadi awal bagi akhir karir pria 55 tahun ini di Real.

Presiden Real Florentino Perez dikenal tidak sabar -- Benitez merupakan pelatih kesepuluh yang dipekerjakan taipan konstruksi ini sepanjang masa bakti enam tahun keduanya di klub terkaya di dunia dari segi pendapatan itu.

Ancelotti membawa Real meraih gelar Eropa kesepuluhnya dan Piala Raja pada musim pertamanya pada 2013/2014, namun ia kemudian dipecat setelah gagal memenangi satu pun trofi utama pada musim lalu, saat Barca memenangi "treble." Benitez -- yang memiliki catatan empat kemenangan, tujuh kekalahan, dan imbang satu kali saat melawan Barca dari dua dekade bersama Real Valladolid, Extremadura, Valencia, dan Liverpool -- memahami bahwa gagal mengisi lemari trofi pada musim ini tidak akan ditoleransi namun tanda-tanda awal yang ada tidak begitu bagus.

Selain kritik terhadap taktik-taktiknya, laporan-laporan di media Spanyol mengindikasikan hubungannya dengan sejumlah pemain kunci, termasuk pemegang gelar Pemain Terbaik FIFA sekaligus pencetak gol terbanyak Cristiano Ronaldo dan favorit para penggemar James Rodriguez, telah memburuk.

Ditambah penampilan buruk Ronaldo belakangan ini, setidaknya untuk standar tingginya, dan cedera-cedera yang menimpa pemain-pemain seperti Karim Benzema, Gareth Bale, Sergio Ramos, dan Rodriguez, maka kelihatannya para dewa sepak bola kurang merestui hubungan Real dan pelatih mereka.

Video seks Untuk memperburuk masalah, Benzema sedang berada di bawah penyelidikan yudisial formal pada bulan ini terkait dengan tudingan pemerasan terhadap rekan setimnya di timnas Prancis Mathieu Valbuena, dengan menggunakan video seks.

Gangguan di luar lapangan seperti itu merupakan hal terahir yang diperlukan Real dan masih belum jeas apakah Benzema akan berada dalam kondisi fisik - dan mental - yang tepat untuk menghadapi Barca.

Mengejar gelar Liga Spanyol keenam dalam delapan tahun, Barca mencium bau darah dan mantan penyerang mereka Julio Salinas mengatakan bahwa kemenangan di Bernabey akan menjadi hantaman besar untuk Real.

Lionel Messi kelihatannya telah pulih dari cedera dan sesama penyerang asal Amerika Selatan Neymar dan Luis Suarez berada dalam penampilan terbaiknya dalam beberapa pekan terakhir.

"Barca menghadapi pertandingan itu sebagai pemimpin (klasemen), dengan keunggulan tiga angka, dan Neymar memainkan penampilan terbaiknya dan Messi telah kembali bugar," kata Salinas kepada para pewarta pada Rabu.

"Apa yang lebih (buruk), Real memiliki banyak masalah. Jika Barca menang maka itu dapat menyebabkan kerusakan besar." Barca memimpin klasemen dengan 27 angka setelah 11 pertandingan, sedangkan Real memiliki 24 angka untuk menghuni peringkat kedua, dan Atletico Madrid tertinggal satu angka di peringkat ketiga.