Akibat kemarau, petani Lampung pilih tanam singkong

id Akibat kemarau, petani Lampung pilih tanam singkong

Akibat kemarau, petani Lampung pilih tanam singkong

Petani di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sedang merawat tanaman singkong yang masih usia muda. (ANTARA Lampung/M Tohamaksun)

Mesuji (Antara Lampung) - Sejumlah petani di Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji, Lampung yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, menebang tanaman karet mereka karena harga getah karet sangat murah, kemudian menggantinya dengan singkong.
        
Badun, warga Kecamatan Simpang Pematang, Rabu, bersama beberapa petani setempat menyatakan bersepakat membentuk kelompok tani singkong.
        
Dia mengeluhkan, pemerintah sekarang ini kurang memperhatikan para petani karet, sehingga harga getah karet menjadi murah.    
   
Karena itu, dengan berbekal parang dan racun rumput, kami ganti kebun karet menjadi lahan pertanian khususnya untuk ditanami singkong, kata Badun pula.
        
Ia mengaku baru tahun ini mencoba bertanam singkong dan jagung, dengan luas lahan miliknya yang ditanami sekitar 10 hektare.
        
Menurutnya, hasil menanam singkong diperkirakan lebih menguntungkan dibanding menanam pohon karet yang harga jualnya sangat rendah.
        
Harga getah karet hanya Rp4.000 per kg, menurut dia, tak sebanding dengan harga kebutuhan pokok sehingga tak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
        
Sedangkan Puji, warga Way Serdang di Mesuji yang juga menanam singkong, menyatakan hasilnya sangatlah menjanjikan. Karena harga singkong dinilai setiap tahun makin mahal. Kini harga singkong mencapai Rp1.400 per kg. Padahal dalam satu kali panen bisa mencapai puluhan ton.