Film "Nomor Piro Wani Piro" Diluncurkan

id Peluncuran Film Nomor Piro Wani Piro, KPU Metro, Ketua KPU RI

Film "Nomor Piro Wani Piro" Diluncurkan

Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie saat menghadiri peluncuran film dokumenter "NPWP" (Nomor Piro Wani Piro) di aula KPU Kota Metro, Lampung, Sabtu (17/10). (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Metro, Lampung (ANTARA Lampung) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Husni Kamil Manik dan Ketua DKPP RI Jimly Asshiddiqie dalam kunjungan di Lampung, menghadiri peluncuran film dokumenter "NPWP" (Nomor Piro Wani Piro) di aula KPU Kota Metro, Lampung, Sabtu (17/10).

Peluncuran film dokumenter ini dihadiri para PPS, PPK se-Kota Metro, Ketua dan Komisioner KPU Provinsi Lampung, berbagai komunitas, sekretariat KPU Kota Metro, dan juga Slamet Rohani salah satu tokoh dalam film dokumenter "NPWP" itu.

Menurut Husni Kamil Manik, KPU memiliki tanggung jawab moral ikut terlibat dalam rencana-rencana sistematis untuk menyadarkan bahaya politik uang kepada para pemilih.¿

"Terlebih jika money politics juga menghinggapi para penyelenggara KPU, kita bersama-bersama berusaha menjaga integritas KPU selaku penyelenggara," kata Husni dalam sambutannya.

Sedangkan Jimly Asshiddiqie mengapresiasi produksi film dokumenter "NPWP" tersebut.

"Durasinya singkat, tapi pesannya padat, ini film yang inspiratif, kreatif," ujarnya lagi.

Lebih lanjut Jimly mengatakan, Lampung ini kreatif jika di masa lalu kita kenal "gula politik", money politics ini bentuknya berbagai macam dan sangat kreatif dari waktu ke waktu," katanya pula.

Jimly bertutur, saat sidang DKPP tentang kasus aduan politik uang saat pemilihan gubernur Lampung itu, dia menanyakan mana yang lebih berdampak antara gula dan uang, ternyata gula lebih efektif. "Kini gejala money politics berkembang secara kreatif dan penuh makna simbolik," ujar Jimly lagi.

Kampanye melalui film ini menurutnya, efektif sekali. "Ini film yang bagus dan baik jika semua KPU bisa memproduksinya. Saya  menyarankan film ini ditambah dialog dalam bahasa Lampung, jangan hanya dialog dalam bahasa Jawa," katanya menyarankan pula.

Film dokumenter itu sebelum diluncurkan, telah diputar lebih dari 15 kali di berbagai kampus, kelurahan, dan komunitas di Kota Metro.

KPU Metro sendiri merencanakan pemutaran film ini akan dilakukan di 22 Kelurahan di kota ini.

Film dokumenter produksi KPU Kota Metro ini, dibuat atas kerja sama Komunitas CangKir Kamisan.

Selain memproduksi film dokumenter, Komunitas CangKir juga memproduksi buku berjudul "Gotong-Royong Melawan Politik Uang", lomba foto Antipolitik Uang, lagu, dan t-shirt kampanye antipolitik uang.