Medan (Antara Lampung) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat adanya 4.409 warga Kabupaten Aceh Singkil mengungsi ke provinsi itu untuk menghindari konflik yang terjadi.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi Assegaf, di Medan, Rabu, mengatakan, warga Aceh Singkil tersebut mengungsi ke dua kabupaten di Sumut yakni Tapanuli Tengah 3.433 orang dan Pakpak Bharat (976 orang).
Di Tapanuli Tengah, warga Aceh Singkil tersebut ditampung di lima lokasi di Kecamatan Manduamas yakni Gereja HKI, Balai Desa Saragih, SMP 1 Atap Saragih, Gereja HKBP Saragih, dan Katolik Paroki Tumba Jahe.
Meski jumlah pengungsi ke Tapanuli Tengah diketahui sebanyak 3.433 orang, tetapi pihaknya masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pengungsi dewasa dan anak-anak.
Dengan koordinir Camat Manduamas Sehat Dalimunthe, telah dilakukan langkah-langkah penanganan seperti penyediaan beras, mie instan, telur, minyak goreng, air mineral, ikan, tenda, peralatan dapur, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, telah ditempatkan personel Satuan Brimob Detasemen C (34 orang), Korem 023/Kawal Samudera (28 orang), dan Kodim 0211/Tapanuli Tengah (40 orang) guna menjaga perbatasan Sumut dengan Aceh Singkil.
"Sebanyak 25 personel Polri juga 'stand by' di Polsek Manduamas," katanya.
Adapun pengungsi di Pakpak Bharat ditempatkan di kantor Kecamatan Sibagindar, sekolah, rumah penduduk, dan tenda-tenda yang telah disiapkan.
Pemkab Pakpak Bharat juga menyiapkan berbagai logistik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dari Aceh Singkil tersebut.
"Kendaraan yang akan masuk ke wilayah Aceh Singkil juga diperiksa di perbatasan oleh aparat TNI dan Polri," ujar Helfi.
Berdasarkan keterangan pengungsi yang ada di Tapanuli Tengah, warga Aceh Singkil itu mengungsi karena mendapatkan informasi bahwa ada kelompok masyarakat dari Singkil yang mengejar mereka.
"Karena merasa ketakutan, mereka lari ke berbagai arah, hingga Tapanuli Tengah dan Pakpak Bharat," ujar Helfi.
Sebelumnya pada Selasa (13/10) siang, terjadi bentrokan massa di Desa Kuta Lerangan, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil.
Berita Terkait
Di tengah peperangan, gereja di Tepi Barat rayakan Paskah secara tenang
Senin, 1 April 2024 10:23 Wib
Pekabaran Injil jadi momentum perubahan misi gereja di Papua
Senin, 5 Februari 2024 18:07 Wib
Kampanye hari ke-48, paslon kunjungi ulama dan gereja
Senin, 15 Januari 2024 8:02 Wib
Mahfud kunjungi Gereja Katolik Santa Maria
Kamis, 11 Januari 2024 6:26 Wib
Hadiri silaturahmi Gereja Katolik, Wahdi imbau jaga kerukunan
Selasa, 26 Desember 2023 14:45 Wib
PLN Lampung pastikan sistem kelistrikan aman saat Natal
Senin, 25 Desember 2023 13:01 Wib
Suasana Misa malam Natal 2023 di Gereja Katedral
Senin, 25 Desember 2023 12:23 Wib
"Damai dan Suka Cita" jadi pesan Natal di Lampung
Senin, 25 Desember 2023 10:20 Wib