Ruang Renjana gelar lomba puisi 'Lampung Karam'

id lomba puisi, ruang renjana, festifal krakatau, lampung karam

Kegiatan ini merupakan gelaran ke empat dan saat ini tergabung pada rangkaian Festival Krakatau 2015
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Komunitas anak muda Lampung yang tergabung dalam Ruang Renjana menggelar lomba baca puisi untuk umum dengan syair "Lampung Karam".

"Kegiatan ini merupakan gelaran ke empat dan saat ini tergabung pada rangkaian Festival Krakatau 2015," ujar Adi Nugroho pelaksana lomba, di Bandarlampung, Selasa.

Menurutnya, jumlah peserta yang akan membacakan syair Lampung Karam sudah mencapai puluhan peserta yang telah terdaftar di panitia. Peserta berasal dari berbagai daerah di Lampung, bahkan ada yang dari luar Lampung.

"Syair Lampung Karam karya Muhammad Saleh yang akan dibacakan peserta lomba merupakan kesaksian satu-satunya penduduk pribumi atas letusan mahadahsyat Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883 silam. Naskahnya pertama kali terbit di Singapura pada November 1883--Oktober 1884," ujarnya.

Ia menyebutkan, syair yang berbahasa melayu dan dicetak dengan huruf Jawi ini dulunya berjudul "Syair Negeri Lampung yang dinaiki oleh Air dan Hujan Abu", memiliki 374 bait dengan ketebalan 36--42 halaman, tergantung edisinya.

"Karena syairnya sangat panjang, maka para peserta hanya membaca dua halaman yang sama. Ini agar memudahkan juri menilai peserta," ujarnya menerangkan.

Tiga Juri yang ditunjuk dalam lomba baca puisi Festival Krakatau ke-25 yakni Isbedy Setiawan, Edi Samudera Kertagama, dan Imas Sobariah dari Teater satu Lampung.

Syair Lampung Karam merupakan karya sastra tertua yang mengisahkan tentang letusan dahsyat Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 26--28 Agustus 1883.

Berikut cuplikannya: Orang banyak nyatalah tentu Bilangan lebih dari pada seribu Mati sekalian orangnya itu Ditimpa lumpur, api, dan abu Pulau Sebuku dikata orang Ada seribu lebih dan kurang Orangnya habis nyatalah terang Tiada hidup barang seorang Rupanya mayat tidak dikatakan Hamba melihat rasanya pingsan Apalah lagi yang punya badan Harapkan rahmat Allah balaskan.