Petani Lampung Selatan nikmati budi daya cengkih

id petani cengkih, lampung selatan

Petani Lampung Selatan nikmati budi daya cengkih

Cengkih hasil panen petani Lampung Selatan sedang dijemur di halaman. (FOTO: Antaralampung/Budisantoso Budiman)

...Ya, petani dan pekebun di sini mulai mengembangkan lagi tanaman cengkih Zanzibar, sebagian sudah bisa dipetik hasilnya...
Lampung Selatan  (ANTARA Lampung) - Para petani dan pekebun di sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan di lereng Gunung Rajabasa saat ini mulai menikmati hasil budi daya cengkih.

"Ya, petani dan pekebun di sini mulai mengembangkan lagi tanaman cengkih Zanzibar, sebagian sudah bisa dipetik hasilnya," kata Effendi, mantan Kepala Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, akhir pekan ini.

Beberapa tahun lalu, mereke menebangi pohon cengkihnya, namun kemudian menanami lagi dengan pohon itu.

Dia menjelaskan awalnya budi daya cengkih itu dilakukan warga di sebagian kecil lahan kelola di lereng Gunung Rajabasa, namun belakangan ini mulai diperluas areal tanamnya.

"Mereka yang menanam cengkih sejak awal kini mulai menikmati hasilnya, karena harga cengkih yang tinggi," ujar Effendi yang kembali maju mencalonkan diri sebagai kepala desa setempat.

Dia memperkirakan dalam waktu tidak lama lagi, petani dan pekebun setempat akan mengalami panen raya cengkih, mengingat pertanaman cengkih yang dibudidayakan akan serentak berbuah.

"Mudah-mudahan tanaman cengkih di sini berbuah lebat dan hasinya banyak dengan harga jual yang tetap tinggi seperti sekarang ini, sehingga kami di sini benar-benar bisa menikmati hasilnya," kata dia.

Petani dan pekebun di Kampung Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan juga mulai menanam cengkih di sela tanaman cokelat yang telah lebih dulu dikembangkan.

Beberapa warga yang bekerja sebagai petani dan pekebun di desa itu membenarkan bahwa saat ini tanaman cengkih jenis Zanzibar yang ditanami masih berusia muda, dan diperkirakan baru akan berbuah beberapa tahun lagi.

"Tanaman cengkih di sini masih kecil-kecil," kata salah satu petani di desa itu.

Menurut Mastur, mantan Kepala Desa Sumur Kumbang yang juga akan mencalonkan sebagai kepala desa, kebanyakan warganya adalah petani dan pekebun yang membudidayakan kopi, kakao (cokelat), maupun cengkih.

Akan tetapi, budi daya cengkih baru mulai berjalan sehingga hasilnya belum dapat dinikmati petani setempat.

Provinsi Lampung pernah dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah utama di dunia sejak dulu. Lampung adalah penghasil lada dan cengkih.

Namun, belakangan tanaman cengkih sempat ditebangi, selain karena gangguan hama dan penyakit, juga karena saat itu harga cengkih sempat anjlok pada era keberadaan Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkih (BPPC) saat pemerintahan Orde Baru.

Kini harga cengkih bisa mencapai ratusan ribu rupiah per kg, sehingga petani tergerak kembali membudidayakan cengkih yang dinilai mulai prospektif kembali.