Sigma: Pernyataan Kabareskrim tentang Presiden jadi preseden buruk

id berita lampung terkini, antaralampung.com, sigma, presiden 'lebay', said salahudin, novel baswedan, lampung

Semoga pernyataan bahwa Presiden 'lebay' itu hanya terpeleset lidah saja.
Jakarta (ANTARA Lampung) - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin mengatakan pernyataan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Polisi Budi Waseso terkait permintaan Presiden Joko Widodo tentang penahanan Novel Baswedan bisa menjadi preseden buruk.

"Semoga pernyataan bahwa Presiden 'lebay' itu hanya terpeleset lidah saja. Bila pernyataan itu benar maka Budi Waseso sedang menunjukkan sikap tidak hormat kepada Presiden," kata Said Salahudin dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Said mengatakan pernyataan Budi Waseso itu sangat mengganggu. Kalimat itu memberi kesan dia meremehkan perintah Presiden.

Padahal, dalam sistem ketatanegaraan Indonesia,  Presiden adalah atasan dari institusi kepolisian. Apapun permintaan Presiden kepada Polri harus diterjemahkan sebagai perintah.

"Maka konsekuensinya seluruh anggota kepolisian tanpa terkecuali harus menunjukan rasa hormat dan melaksanakan apapun yang diperintahkan Presiden," tuturnya.

Begitu pula dengan pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Polisi Anton Charliyan yang mempertanyakan maksud perintah Presiden kepada Wakapolri Komjen Polisi Budi Gunawan agar tidak membuat kontroversi.

"Semoga juga hanya terpeleset lidah. Bila pernyataan itu benar untuk mematahkan pernyataan Presiden maka itu memberi kesan mendebat perintah Presiden," katanya.

Said mengatakan sebagai bawahan seharusnya Anton tidak perlu menyoal pernyataan Presiden, meskipun seandainya Wakapolri memang tidak punya sangkut paut dengan penangkapan Novel.

"Bila pernyataan dua petinggi Polri itu benar, bukan terpeleset lidah maka hal itu menjadi tragedi dalam sistem ketatanegaraan kita," ujarnya.(Ant)