BNPB: 5.986 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Jakarta

id banjir,jakarta,mengungsi,tahunan,drainase,

BNPB: 5.986 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Jakarta

5.986 jiwa mengungsi akibat banjir yang merendam beberapa wilayah di Jakarta hingga Selasa siang. (ANTARA FOTO/OJT/Dolly Rosana)

5.986 jiwa mengungsi di 14 lokasi. Jumlah ini dapat bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas lapangan."
Jakarta, (ANTARA Lampung) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa 5.986 jiwa mengungsi akibat banjir yang merendam beberapa wilayah di Jakarta hingga Selasa siang.
         
"5.986 jiwa mengungsi di 14 lokasi. Jumlah ini dapat bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas lapangan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa.
         
Berdasarkan data sementara dari Pusdalops BPBD DKI Jakarta, total daerah yang terendam banjir 307 RW, 97 kelurahan dan 33 kecamatan.
       
"4.830 KK atau 15.517 jiwa terdampak akibat banjir akibat rumah mereka terendam banjir. 5.986 jiwa mengungsi," kata Sutopo Purwo Nugroho .
         
Dari jumlah keseluruhan tersebut tersebar di Jakarta Barat meliputi 108 RW, 23 kelurahan, delapan kecamatan dengan penduduk terdampak 2.738 KK (8.237 jiwa).
         
"Pengungsi ada 1.668 jiwa di dua titik pengungsian. Di Jakarta Pusat, wilayah yang terendam banjir 11 RW, delapan kelurahan dan enam kecamatan. Tidak ada pengungsi," katanya.
         
Di Jakarta Selatan wilayah yang terdampak 38 RW, 21 kelurahan, tujuh kecamatan dengan penduduk terdampak 2.092 KK ( 7.280 jiwa). Sedangkan di Jakarta Timur ada 60 RW, 27 kelurahan, tujuh kecamatan dengan pengungsi 1.800 jiwa di enam titik pengungsian.
        
Di Jakarta Utara wilayah yang terendam banjir 89 RW, 18 kelurahan, 5 kecamatan dengan pengungsi 2.518 jiwa di 6 titik.
        
Dia mengimbau masyarakat selalu waspada.
         
"Banjir Jakarta bukan saja disebabkan oleh luapan sungai. Tapi buruknya drainase perkotaan dan tata ruang yang tak terkendali  menyebabkan banjir makin sulit ditangani," katanya.