Kemenpora Dorong Bangkitnya Olahraga Pesantren

Tegal,  (ANTARA Lampung) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mendorong kebangkitan olahraga di lingkungan pesantren karena selama ini perkembangannya belum maksimal.
         
"Dulu di pesantren ada olahraga seperti pencak silat. Makanya saat ini harus kita galakkan agar bisa berkembang," kata Menpora Imam Nahrawi di sela kunjungannya ke Pondok Pesantren Attolibiyah, Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah, Selasa.
         
Pesantren, kata dia, selain untuk belajar agama juga harus mampu melahirkan pemuda potensial serta atlet-atlet dari berbagai cabang olahraga yang selanjutnya mampu mengharumkan nama bangsa dikancah internasional.
         
"Sudah saatnya kebangkitan olahraga dan pemuda dimulai dari pesantren," katanya dan disambut dengan meriah oleh ratusan santri yang hadir dalam kegiatan yang bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu.
         
Dalam sambutannya di hadapan para santri, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengajak para santri untuk menghidupkan kembali Liga Santri yang merupakan kejuaraan sepak bola yang akan mempertemukan antarpesantren.
         
"Kita harus galakkan kembali (Liga Santri). Sepak bola dari pesantren kami jamin akan lebih disiplin dan taat," kata pria kelahiran, Bangkalan, Madura itu.
         
Di Pondok Pesantren Attolibiyah, Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah, Menpora Imam Nahrawi juga memberikan bantuan bola kepada perwakilan pesantren. Bantuan ini diharapkan mampu membangkitkan sepak bola di kalangan pesantren.
         
Selama di Tegal, orang nomor satu di Kemenpora itu juga dijadwalkan mengunjungi beberapa fasilitas olahraga yang ada di Kota Tegal. Kunjungan pertama akan dilakukan ke Sport Center Kota Tegal yang berada di Pesurungan Lor, Margadana, Kota Tegal.
         
Setelah itu, Menpora Imam Nahrawi dan rombongan akan meninjau langsung fasilitas olahraga yang berada di areal Stadion Yos Sudarso, Tegal. Stadion ini selama ini menjadi markas tim sepak bola Persegal.
         
Sebelum ke Tegal, pria kelahiran Bangkalan, Madura itu juga melakukan tinjauan fasilitas olahraga ke beberapa daerah termasuk ke Semarang, Jawa Tengah yang salah satunya ke Stadion Jati Diri yang selama ini menjadi markas klub PSIS Semarang.