Jakarta, (ANTARA Lampung) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy A Sparringa mengharapkan pemerintah memberlakukan kebijakan menyatukan titik pintu masuk produk agar dapat mencegah masuknya produk ilegal.
"Dengan pelabuhan masuk satu titik membuat pengawasan produk yang masuk ke Indonesia lebih mudah. Selama ini terlalu banyak pintu masuk produk sehingga seringkali ada yang lolos dari pengawasan," kata Roy di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan sejauh ini banyak produk ilegal yang berhasil masuk ke Indonesia melalui pelabuhan-pelabuhan "tikus".
Menurut Roy, banyak pelabuhan di Indonesia yang begitu terbuka sehingga produk-produk ilegal mudah beredar.
Terlebih, produk dari luar itu tidak melalui pengawasan pre-market dari BPOM. Belum lagi produk impor berupa obat dan makanan yang datang menuju area perdagangan bebas Batam cukup mudah masuk tanpa diteliti kandungannya.
Selama ini, kata Roy, belum ada kesamaan pandangan antara pemerintah pusat dengan daerah dalam menangani permasalahan distribusi produk ilegal.
Lebih lanjut, Roy mengatakan jika pelabuhan satu titik bisa membantu pengawasan produk secara intensif. Karena kenyataannya sekarang produk ilegal membanjiri Indonesia lewat sejumlah pelabuhan " tikus" seperti di sepanjang pantai timur pulau Sumatera.
Menurut dia, temuan BPOM sejauh ini belum maksimal karena dikatakannya tangkapan lembaganya itu seperti fenomena gunung es.
BPOM: Pelabuhan Satu Pintu Cegah Produk Ilegal
Ilsutrasi-BPOM (ANTARA News/Lukisatrio)
Dengan pelabuhan masuk satu titik membuat pengawasan produk yang masuk ke Indonesia lebih mudah. Selama ini terlalu banyak pintu masuk produk sehingga seringkali ada yang lolos dari pengawasan."
