Cuaca Buruk Hambat Pencarian Kapal Tenggelam

id kapal tenggelam

ada 60 orang di kapal itu, termasuk 11 warga Korea Selatan, 13 orang Filipina dan 35 orang Indonesia.
Seoul (Antara/Reuters) - Lebih dari 50 orang masih hilang sehari setelah sebuah kapal nelayan Korea Selatan tenggelam di Laut Bering lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia ketika kondisi cuaca parah menghambat operasi penyelamatan, kata para pejabat Selasa.
       
Delapan orang - seorang pejabat Rusia, anggota  kru Korea Selatan, tiga warga Filipina dan tiga warga Indonesia - telah ditarik dari air meskipun awak Korea Selatan meninggal karena hipotermia, kata para pejabat di Seoul.
         
Pesawat-pesawat helikopter penyelamat AS bergabung dengan operasi pencarian selama beberapa jam  Selasa, tetapi gagal membuat kemajuan, kata Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-won dalam  pertemuan dengan para pejabat pemerintah.
         
Pemerintah Korea Selatan dan Sajo Industri, operator kapal, mengatakan, ada 60 orang di kapal itu, termasuk 11 warga Korea Selatan, 13 orang Filipina dan 35 orang Indonesia.
         
Artur Rets, kepala layanan penyelamatan maritim di pelabuhan timur jauh Rusia  Petropavlovsk-Kamchatsky, mengatakan pada  Senin bahwa catatan menunjukkan 62 orang di dalamnya.
        
"Ketika ikan sedang diangkut, kapal dihantam gelombang," kata Rets, dan menambahkan bahwa kapal Korea Selatan, Oriong-501, itu telah tenggelam.
         
Kapal berumur 36 tahun itu adalah salah satu armada besar kapal yang dioperasikan oleh Sajo Industries, yang memiliki jumlah kapal penangkap ikan tuna terbesar di dunia, menurut situsnya.
         
Sajo, didirikan pada tahun 1971 dan pada awalnya difokuskan pada pukat  dan penangkapan ikan tuna, telah diperluas ke pengolahan makanan dan daging  serta menjalankan sebuah resor golf.