Tungku Kayu Lampung Timur Diekspor

id tungku kayu, lampung timur, braja selebah, dikspr, ke bunei

Beraja Selebah, Lampung (ANTARA Lampung) - Tungku kayu asal Desa Braja Luhur, Kecamatan Braja Selebah, makin diminati, bukan hanya di Lampung tapi juga daerah lain di Tanah Air, bahkan diekspor sampai ke negara tetangga -Brunei Darussalam.
        
"Tungku buatan kami dikirim ke sejumlah daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Irian, Bangka Belitung, termasuk diekspor ke Brunei Darussalam karena memiliki kualitas baik dan pernah mendapat nomor lisensi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Timur," kata Kepala Desa Beraja Luhur, Pratikno, Sabtu.
        
Ia menjelaskan cikal bakal tungku kayu itu adalah inisiatif pengrajin tungku yang bernama Chasta dan Markasi tahun 2008. Berkat keuletan kedua orang tersebut, tungku kayu itu dikenal di masyarakat dan diminati banyak orang dan dipasarkan hingga ke Brunei Darusalam.
      
Tumgku kayu itu, sekarang menurut dia, sudah menjadi mata pencarian pokok masyarakat di daerah tersebut, karena usaha itu mampu menaikkan kesejahteraan warga.
        
"Tadinya sebelum kami menjadi pengrajin tungku, tingkat kehidupan masyarakat kami rendah, bahkan tempat tinggal kami tidak layak huni. Namun mereka sekarang kami sudah bisa membangun rumah yang layak huni," katanya.
        
Ia menambahkan berkat jerih payah Chasta dan Markasi, ia memberikan penghargaan Desa saat Ulang Tahun Desa Braja Luhur kepada mereka berdua.

"Saya berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan usaha rumahan seperti di desa kami, baik permodalan dan alat kepada para pengrajin tungku bakar ini," tegasnya.
        
Beberapa desa di Kecamatan Braja Selebah yang juga memproduksi tungku kayu semacam itu adalah Desa Braja Kencana, Braja Gemilang, Braja Mulya dan Braja Harjosari
   
Para pengrajin tungku kayu juga merasakan dampak dari usaha tersebut. "Saya bisa membangun rumah berkat usaha tungku kayu ini, dan tidak terlalu sulit membuat tungku ini, hanya membutuhkan tanah lempung, abu sekam, sekam padi (merang) dan alat pencetak (keranjang bambu) dan diperlukan proses pembakaran," kata Eko (35), seorang pengrajin tungku kayu dari Desa Braja Luhur, Kecamatan Braja Selebah.
        
Tungku kayu dijual dari para pengrajin ke agen tungku dengan kualitas bagus seharga Rp20 ribu/tungku dan kualitas sedang Rp23ribu/tungku, tambah Eko (35).