Pesawat Tempur AS Bom ISIS

id Pesawat Tempur AS Bom ISIS, Irak, Bagdad, Islam, Obama, Ala Qaedah, Pakistan, Aliran, Keagamaan, Jihad, Menyimpang, Rekrut

Pesawat Tempur AS Bom ISIS

AS telah berusaha menyelamatkan sejumlah sandera Amerika, termasuk wartawan yang dibunuh, James Foley, yang ditawan oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), tapi misi itu gagal. (FOTO: AP Dok/www.politico.com).

Pasukan militer AS terus menyerang teroris IS di Irak, mengerahkan pesawat tempur untuk melakukan dua serangan udara Ahad dan Senin guna mendukung pasukan keamanan Irak dekat Sinjar dan barat daya Baghdad."
Paris (Antara/AFP) - Pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat untuk pertama kali melancarkan serangan udara terhadap gerilyawan ISIS dekat Baghdad, sementara para diplomat dunia berjanji Senin untuk mendukung Irak dalam perang terhadap kelompok itu.

Amerika Serikat awal bulan lalu memulai serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Irak utara,tetapi pengumuman Senin bahwa serangan itu menargetkan pada kelompok garis keras itu dekat ibu kota Baghdad merupakan peningkatan  dalam cakupan missi itu.

Tindakan itu dilakukan kurang dari sepekan setelah Presiden AS Barack Obama, dalam satu pidato nasional di televisi, memerintahkan perangan terhadap  ISIS, kini mengganti nama IS (Negara Islam), termasuk serangan udara di Suriah dan memperluas operasi-operasi di Irak untuk "menghancurkan" pasukan kelompok itu.

"Pasukan militer AS terus menyerang teroris IS di Irak, mengerahkan pesawat tempur untuk melakukan dua serangan udara Ahad dan Senin guna mendukung pasukan keamanan Irak dekat Sinjar dan barat daya Baghdad," kata Komando Pusat AS dalam satu pernyataan.

"Serangan udara di Baghdad barat daya adalah serangan pertama dilakukan sebagai bagian dari usaha-usaha diperluas untuk melindungi para warga kita dan missi kemanusian untuk menghantam sasaran ISIS sementara pasukan Irak terus menyerang, seperti yang digariskan dalam pidato presiden Rabu lalu."

Serangan-serangan itu menghancurkan enam kendaraan ISIS dekat Sinjar dan lokasi ISIS barat daya Baghdad yang menembaki pasukan Irak.

Serangan itu menambah jumlah serangan udara AS di seluruh Irak menjadi 162.

Serangan itu dilakukan saat para wakil dari sekitar 30 negara  dan organisasi-organisasi internasional, termasuk AS, Rusia dan Tiongkok bertemu di Paris untuk membicarakan kriss yang timbul ketika ISIS menguasai daerah luas di Irak dan Suriah, melakukan pemenggalan  dan memaksa orang pindah agama.

Dalam satu pernyataan bersama, para diplomat berikrar akan mendukung Baghdad "dengan segala cara yang perlu, termasuk bantuan militer yang layak, berdasarkan apa yang dibutuhkan pihak berwenang Irak, sesuai dengan hukum intenasional dan tanpa membahayakan keamana sipil."

Mereka menegaskan bahwa kelompok garis keras itu adalah "satu ancaman tidak hanya pada Irak tetapi juga pada seluruh masyarakat internasional dan menyatakan adalah satu "kebutuhan mendesak" untuk menyngkirkan mereka dari Irak, di mana mereka menguasai sekitar 40 persen wilayah negara itu.

Pernyataan Paris itu tidak menyebut tentang Suriah, di mana kelompok garis keras menguasai seperempat dari negara itu dan  pemerintah Presiden Bashar al-Assad masih memiliki sahabat-sahabat  dalam konferensi Paris, termasuk Rusia.

Menlu AS John Kerry,yang menghadiri pertemuan itu, menegaskan kembali bahwa "kami tidak akan melakukan koordinasi dengan Suriah."

Akan tetapi ia menambahkan Obama telah menegaskan bahwa "ia akan memburu ISIS di manapun mereka berada, dan itu termasuk Suriah."

Penerjemah: R. Nurdin/A. Krisna.