Festival Krakatau 2014 Ajang Promosi Wisata Lampung

id festival krakatau, kalianda, ajang promosi, wisata lampung

Festival Krakatau 2014 Ajang Promosi Wisata Lampung

Ratusan wisatawan dari atas kapal fery menyaksikan pemandangan Gunung Anak Krakatau (Gak) di Selat Sunda. (ANTARA FOTO/Kristian Ali).

Rangkaina kegiatan FK ke-24 ini salah satunya akan melakukan tur ke Gunung Anak Krakatau sebagai ajang napak tilas memperingati letusan Gunung Krakatau pada 1883. Gunung Anak Krakatau sebagai 'penerus Sang Ibu' masih menjadi fenomena tersendiri yang
Bandarlampung, (ANTARA LAMPUNG) - Festival Krakatau (FK) ke-24 tahun 2014 merupakan ajang promosi wisata serta sajian pesta rakyat Lampung yang menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah ini, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwitasa Provinsi Lampung, Herlina Warganegara.
        
"Rangkaina kegiatan FK ke-24 ini salah satunya akan melakukan tur ke Gunung Anak Krakatau sebagai ajang napak tilas memperingati letusan Gunung Krakatau pada 1883. Gunung Anak Krakatau sebagai 'penerus Sang Ibu' masih menjadi fenomena tersendiri yang perlu terus dilestarikan," kata dia, saat konferensi pers di aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung di Bandarlampung,Jumat.
        
Menurutnya, ajang tur krakatau pada FK tahun 2014 ini diharapkan bulan merupakan kegiatan sia-sia yang hanya sekadar melihat dari atas kapal feri saja.
        
"Peserta tur akan menikmati secara langsung dengan mendarat di kaki Gunung Anak Krakatau, dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang dari berbagai profesi," ujar Herlina.
        
Ia menerangkan, peserta tur tersebut di antaranya kalangan komunitas media sosial, jurnalis, blogger, traveler, pramuka, klub paralayang dan lain sebagainya ini yang akan ambil bagian dalam menikmati petualangan ke kawasan sekitar Anak Krakatau.
        
"Tentu saja tidak gratis. Sekali pun pihak panitia menyediakan akomodasi perjalanan selama pergi dan pulangnya, peserta tur diwajibkan menulis dan menyiarkan hasil perjalanannya melalui akun media sosial, blog dan website yang mereka miliki masing masing," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung itu lagi.
        
Herlina juga menyebutkan, pentingnya promosi wisata dan budaya melalui jejaring sosial, sehingga tidak hanya dilakukan secara manual tanpa menggunakan ilmu teknologi yang sudah tersedia.
        
Ia juga mengatakan, akan menggunakan kapal milik nelayan agar menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat yang ada di daerah sekitar kegiatan berlangsung.
        
Kadisbudpar itu juga menyatakan, hal tersebut atas anjuran Gubernur Lampung M Ridho Ficardo yang berharap ajang FK kali ini dapat menjadi sejarah dan terus dilakukan sebagai kegiatan nasional.
        
Dengan demikian, ia melanjutkan, Lampung akan menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang diperhitungkan selain daerah lain di Indonesia.
        
"Bahkan, Pak Gubernur juga mengharapkan kegiatan ini dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat sebagai ajang pesta rakyat," kata dia pula.
        
Ia menjelaskan, tidak adanya keterlibatan para duta besar negara sahabat dalam tur ke Gunung Anak Krakatau pada tahun ini, mengingat pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwsata Lampung mencoba untuk realistis dalam memotret pangsa pasar wisata budaya atas keberadaan destinasi wisata, kebudayaan dan hasil budaya Provinsi Lampung.
      
"Keterlibatan komunitas, jurnalis, traveler dan lainnya merupakan sebuah media katalisator untuk pemasaran wisata budaya yang ada di Lampung. Begitupula karakter destinasi wisata di Lampung mempunyai dorongan bagi peminat dan petualangan pada diri wisatawan yang akan berkunjung ke Provinsi Lampung," kata dia.
        
Namun menurut Herlina, para perwakilan negara sahabat tetap akan hadir pada acara Krakatau Night pada Sabtu (30/8) malam dari perwakilan beberapa negara yang memang berminat secara langsung untuk menghadiri event budaya dan pariwisata tahunan ini.