Pedagang di Desa Kehabisan Stok Selama Lebaran

id stok habis, pedagang, l ebaran,kampung baru, punduh, pesawaran, HP, Pulsa, Bensin, BBM, Solar, Rokok, Merokok, Asep, Kanker

Pedagang di Desa Kehabisan Stok Selama Lebaran

Seorang penjual bensin eceran di Desa Kampungbaru, Kec.Margapunduh, Kab.Pesawaran, Provinsi Lampung laris saat lebaran. (ANTARA FOTO Dok/M.Tohamaksun).

Alhamdulillah dagangan kami laris, tapi sekarang banyak stok habis, mau belanja barang lagi toko grosirnya masih pada tutup."
Kampungbaru, Lampung, (ANTARA LAMPUNG) - Sejumlah pedagang kebutuhan masyarakat partai sedang dan kecil pada beberapa desa di Provinsi Lampung meski sempat mendapat keuntungan besar, namun mulai kehabisan persediaan (stok) dagangan mereka sejak memasuki hari kedua Idul Fitri 1435 H/2014 M.
        
Beberapa pedagang aneka kebutuhan pokok masyarakat yang dihubungi secara terpisah di Dusun Pemindangan dan Kampungbaru, Desa Kampungbaru, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Rabu mengakui banyak dagangannya yang habis karena laris terjual.
        
"Alhamdulillah dagangan kami laris, tapi sekarang banyak stok habis, mau belanja barang lagi toko grosirnya masih pada tutup," kata pedagang kebutuhan pokok di Desa Kampungbaru, Fadullah (25).
        
Baik Fadulah, Rony, dan Andul Basid, ketiganya warga Kampungbaru dan Dusun Pemindangan, mengatakan, dagangannya yang paling laku selama hari raya lebaran antara lain gas Elpiji berat 3kg, rokok, bensin eceran, dan pulsa telpon seluler.
        
Pedagang lainnya yang ramai pembeli adalah pedagang sayuran segar/hijau, dan ikan laut segar.
        
"Biasanya saya masih ada sisa gas lima sampai enam tabung, mulai hari ini sudah habis, padahal masih banyak yang mau beli," kata Fad.
         
Sementara untuk pulsa telepon seluler berbagai operator, kata Fad dan Abdul Basid sudah lebih dulu habis pada lebaran hari kedua malam.
        
"Kalau pulsa laris betul, dan persediaan sudah habis mulai tadi malam," katanya.
        
Menurut dia, untuk pulsa di desa yang berjarak sekitar 60 Km dari kota itu, bagi pedagang yang modalnya tipis lebih dahulu habis, sedangkan yang masih bisa berjualan terutama yang modalnya cukup.
        
Akibat menipis dan habisnya persediaan pulsa pada sejumlah pedagang itu, selain banyak calon pembeli yang kecewa, banyak pula pedagang yang membatasi penjualan pulsanya dengan maksimal Rp10.000 (bayar Rp12.000), agar lebih merata.
        
Para penjual pulsa itu mengaku dagangannya laris, sejak di desa itu dan sekitarnya sudah dan baru saja berdiri tiga menara/tower perusahaan telepon seluler yang beroperasi.
        
"Sejak ada tower telpon seluler di sini, penggunaan telepon meningkat drastis, dan penjualan pulsa makin laris. Apalagi banyak warga, utamanya remaja yang berkomunikasi selama lebaran," kata Edy, pedagang pulsa lainnya.
        
Sementara Fadulah, Abdul Basid, dan Rony sama-sama mengaku sudah kehabisan rokok dagangannya merek tertentu sejak Selasa malam.
        
"Untuk rokok merek tertentu susah habis, padahal peminatnya banyak sekali, sementara mau beli ke toko grosir langganan masih tutup, dan katanya baru akan buka Senin pekan depan" ujar Fad lagi.
        
Sementara Rony, yang berjualan rokok, aneka minuman ringan, dan bensin, mengaku persediaan bensin dagangannya culup, dan harganya stabil, yakni bensin eceran Rp8.000/liter, solar Rp7.500/liter, sementara harga resmi di SPBU bensin Rp6.500 dan solar Rp5.500/liter.
        
Warga Kampungbaru yang berjualan, selama ini mengambil barang dagangan untuk dijual kembali ke Pasar Padangcermin sekitar 20 Km, atau ke Telukbetung, Kota Bandarlampung sekitar 60 Km.