Dokter Waykanan Lampung Tetap Jalankan Tugas

id dokter, aksi solidaritas, lampung

Dokter Waykanan Lampung Tetap Jalankan Tugas

ilustrasi kabupaten Way Kanan (Istimewa)

Empat dokter yang ada di Puskesmas Blambanganumpu beraktivitas semua,"
Waykanan, Lampung,  (Antara Lampung) - Sejumlah dokter yang bekerja di institusi kesehatan Pemerintah Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, tetap melayani pasien, meskipun ada imbauan melakukan mogok nasional yang diserukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menolak kriminalisasi dokter.

"IDI Pusat memang ada seruan dokter seluruh Indonesia untuk melakukan mogok kerja satu hari, baik di instansi pemerintah atau swasta. Namun kami tidak sanggup melakukannya, karena kami masih punya hati nurani," ujar Yurita, dokter yang bertugas di Puskesmas Blambanganumpu di Waykanan, Rabu.

Yurita didampingi Kepala Puskesmas Blambanganumpu Deni Paika Zairin hanya mengenakan pita hitam di lengan kanannya sebagai bukti solidaritas.

"Ini bentuk solidaritas kami atas kriminalisasi dokter. Pelayanan yang harus dilakukan seperti di UGD tetap berjalan, kasihan juga kepala puskesmas jika dokter mogok semua," kata Yurika pula.

Namun, ujarnya, warga yang berkunjung ke puskesmas itu mengalami penurunan signifikan akibat adanya informasi terjadi aksi mogok dokter secara nasional yang diserukan IDI.

"Sampai pukul 10.30 WIB, hanya ada satu hingga tiga pasien saja. Biasanya bisa puluhan pasien, mungkin warga sudah mendengar adanya pemberitaan dokter yang akan mogok bekerja sehari ini dari televisi atau pemberitaan yang ada," ujar Yurita lagi.

Mogok dokter secara nasional, menurut Deni Paika Zairin menambahkan, seharusnya bisa menimbulkan perenungan sendiri bagi publik.

"Kita akhirnya bisa mengetahui jika satu jam saja tanpa dokter. Semoga masyarakat bisa tergugah, jika dokter bukan pembunuh, namun profesi yang dibutuhkan jika ada orang yang membutuhkan pelayanan terkait kesehatan," kata Deni pula.

Deni berharap tenggang rasa dan penegakan penghormatan terhadap profesi dokter dari publik semakin baik atas adanya aksi tersebut.

"Empat dokter yang ada di Puskesmas Blambanganumpu beraktivitas semua. Namun jika ada dokter yang mogok karena solidaritas masalah profesi, kita tidak bisa intervensi," kata Deni lagi.