Wagub: Terminal Agribisnis Tingkatkan Kesejahteraan Petani

id Wagub: Terminal Agribisnis Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Wakil Gubernur Lampung MS Joko Umar Said mengatakan terminal agribisnis sebagai tempat arus suplai dan demand barang komoditas dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani.

"Melalui terminal agribisnis diharapkan pasokan dan permintaan terhadap produk pertanian dapat lebih terkontrol, sehingga masyarakat sebagai pelaku utama sektor pertanian dapat mengakses pasar secara langsung dengan keterjaminan harga jual, sementara konsumen juga mendapatkan jaminan ketersediaan bahan baku," kata Joko di Bandarlampung, Sabtu (6/7).

Ia mengatakan bahwa terminal agribisnis Lampung, berlokasi di Kabupaten Lampung Selatan,untuk mendukung keberadaannya perlu adanya sub-sub terminal agribisnis yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

Saat ini lanjutnya, Pemerintah Provinsi Lampung sedang menjalin kerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta dalam hal pemasaran produk-produk pertanian yang berasal dari Provinsi Lampung.

Menurutnya, salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani adalah memperkuat bargaining position atau posisi rebut tawar petani, berupa tindakan perlindungan dan keberpihakan pada petani melalui tingkat harga yang layak dan menguntungkan petani.

Joko menjelaskan, kesetaraan pendapatan hanya dapat dicapai dengan peningkatan posisi tawar petani dengan cara menghimpun kekuatan dalam suatu lembaga yang betul-betul mampu menyalurkan aspirasi anggotanya.

Salah satu lembaga kelompok tani yang sudah ada sejak lama adalah Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Melalui KTNA diharapkan para petani dan nelayan dapat bersatu padu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertaniannya serta dapat meningkatkan posisi tawar untuk mendapatkan harga yang layak dan menguntungkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan.

Ia menyebutkan Lampung merupakan salah satu sentra beberapa produk pertanian. Beberapa produk utama daerah ini diantaranya, gula, singkong, kopi robusta, nanas kaleng, udang, jagung, lada, ternak, buah-buahan dan sayuran.

Produksi gula mencapai mencapai 37 persen produksi nasional, tapioka 60 persen produksi nasional sementara singkong 81,95 persen produksi nasional, nanas kaleng 26 persen pemasok kebutuhan dunia, pengekspor udang terbesar ke Amerika Serikat, jagung 11,22 persen produk nasional, lada 27,56 persen produk nasional, sedangkan untuk kopi 26,43 persen produk nasional.

Pada tahun 2012, produksi padi di Bumi Ruwa Jurai mencapai 3.093.422 ton GKG dan menempati peringkat ketujuh nasional. kontribusi produksi padi Lampung tersebut terhadap produksi padi nasional sebesar 4,47 persen.

Joko menambahkan berlimpahnya produk pertanian di Provinsi Lampung, belum memberikan dampak peningkatan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat khusunya petani di Provinsi Lampung, hal ini disebabkan margin keuntungan sektor pertanian sebagian masih dirasakan oleh perusahaan besar atau pedagang.