155 TKI Perawat Ke Jepang

id 155 TKI Perawat Ke Jepang , Tenaga Kerja, Menaker, TKW, Pembantu, Kesehatan, Dokter, BNP2TKI, Jumhur Hidayat

155 TKI Perawat Ke Jepang

Petugas kesehatan memeriksa seorang calon haji asal Lampung. (ANTARA FOTO Dok./Eni Muslihah).

Sebanyak 155 TKI perawat itu merupakan hasil seleksi dari program penempatan antarpemerintah (G to G) Indonesa-Jepang tahun 2013."
Jakarta (Antara) - Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Agusdin Subiantoro menyebutkan sebanyak 155 TKI perawat siap berangkat ke Jepang pada Selasa (25/6).

Saat pembekalan sebelum keberangkatan, Agusdin di Graha Insan Cita di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu, berharap mereka dapat mengharumkan nama baik bangsa dengan mempertaruhkan moralitas pelayanan keperawatan, kerja keras, maupun sikap profesionalisme.

Sebanyak 155 TKI perawat itu merupakan hasil seleksi dari program penempatan antarpemerintah (G to G) Indonesa-Jepang tahun 2013.

Mereka terdiri atas 48 orang TKI perawat pasien di rumah sakit (nurse) dan 107 orang merupakan perawat orang lanjut usia di panti jompo (careworker).

Ke-155 TKI perawat itu adalah angkatan VI terkait dengan penempatan TKI perawat oleh BNP2TKI sejak 2008.

Agusdin mengatakan bahwa mereka telah mengikuti seleksi ketat administrasi, kemampuan berbahasa Jepang, dan psikotes oleh BNP2TKI, termasuk melalui program pelatihan bahasa Jepang selama enam bulan.

Para TKI perawat juga akan mengikuti pelatihan bahasa Jepang di Osaka sebagai program lanjutan enam bulan ke depan.

"Setelah itu, mereka akan mulai bekerja sebagai asisten perawat di berbagai rumah sakit dan panti perawatan lansia yang ada di Jepang," kata Agusdin.

Selama masa pelatihan, baik di Indonesia maupun di Jepang, kata Agusdin, para TKI calon perawat ini berada dalam penampungan asrama, bahkan pemerintah Jepang memberi uang saku harian untuk TKI perawat saat memasuki program pelatihan bahasa di luar jaminan biaya akomodasi.

Ia menyebutkan para TKI perawat di Jepang dikontrak untuk masa tiga tahun bagi yang bekerja sebagai nurse, dan empat tahun untuk careworker.

Sementara itu, gaji mereka sekitar Rp20 juta perbulan untuk TKI perawat nurse serta Rp17,5 juta per bulan untuk carewporker.

Para TKI perawat di Jepang juga memperoleh pengalaman berharga lain berupa budaya disiplin tinggi yang tumbuh dalam masyarakat Jepang. Dengan demikian, etos dan budaya kerja utamanya meliputi disiplin tinggi itu, akan menjadi pelengkap kualitas para TKI perawat.

Setelah mereka menyelesaikan masa kontraknya dan kembali ke Indonesia, bisa melanjutkan pekerjaan di sejumlah rumah sakit internasional yang ada di Indonesia di bawah pengelolaan kerja sama pihak Jepang. Hal itu jika mereka tidak memilih kembali ke rumah sakit asal tempatnya bekerja.

Bagi TKI yang berprestasi dengan menggondol kelulusan ujian nasional bahasa Jepang, maka peluang untuk tetap bekerja di sana makin terbuka dengan gaji yang ditawarkan relatif cukup tinggi, sekitar Rp30 juta per bulan. Ujian nasional di Jepang diselenggarakan setiap tahun, diikuti para perawat asal Jepang juga untuk para perawat asing.

Sejak 2008--2013, BNP2TKI telah melayani penempatan TKI perawat ke Jepang sebanyak 1.048 orang dari angkatan I sampai VI. Penempatan itu di antaranya 440 nurse dan 608 careworker.