Produksi Kelapa Petani Lampung Timur Menurun

id Produksi Kelapa Petani Lampung Timur Menurun

Produksi Kelapa Petani Lampung Timur Menurun

Pedaganag buah kelapa muda (dugan) sedang mengupas dagangannya. Menjelang bulan puasa Ramadan, biasanya permintaan buah ini meningkat drastis. (ANTARA FOTO/M.Tohamaksun).

Akhir-akhir ini, hasil kebun kelapa kami memang menurun. Terlebih dengan adanya serangan busuk buah itu."
Sukadana, Lampung Timur (ANTARA LAMPUNG) - Produksi kelapa di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung semakin menurun dalam dua pekan terakhir, karena penyakit busuk buah yang menyerang perkebunan kelapa di daerah ini.

"Akhir-akhir ini, hasil kebun kelapa kami memang menurun. Terlebih dengan adanya serangan busuk buah itu," kata Suharjo (56), seorang pekebun kelapa di Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur, Rabu (12/6).

Dia menjelaskan, serangan penyakit tanaman kelapa itu dapat diketahui tanda-tandanya, yakni pada pangkal buah kelapa akan menghitam dan selanjutnya dalam waktu dua sampai tiga hari akan terjadi pembusukan pada pangkal buah kelapa itu.

"Penyakit itu menyerang pada pangkal buah kelapa, bahkan belum sempat menua, buah kelapa akan jatuh ke tanah," ujar dia lagi.

Akibat pembusukan buah itu, kata dia, produksi buah kelapa di kebun miliknya menurun hingga 50 persen dibandingkan sebelumnya.

"Sebelum serangan penyakit busuk buah, kami bisa memanen antara 500-700 buah kelapa dalam satu hektare, namun sekarang untuk mengejar target panen 300 buah saja cukup berat," katanya.

Ia berharap, instansi terkait bisa mencarikan solusi agar serangan penyakit busuk buah kelapa itu tidak semakin meluas, sehingga para pekebun kelapa setempat tetap mendapatkan hasil panen buah kelapa secara menguntungkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Pekebun kelapa lain di Kecamatan Marga Tiga, Hadi Suranto (48), mengatakan usaha perkebunan kelapa merupakan salah satu sumber penghasilan masyarakat di daerahnya.

"Kami berharap serangan busuk buah kelapa tidak mematikan penghasilan kami, mengingat daerah kami ini merupakan sentra buah kelapa di kabupaten ini," ujar dia lagi.

Dia menuturkan, serangan busuk buah kelapa itu marak terjadi dalam kurun waktu antara bulan Mei sampai Juni, apalagi kondisi curah hujan yang tidak stabil mengakibatkan pembusukan buah semakin meluas.

"Jika semula buah kelapa yang terserang busuk buah hanya dua sampai lima pohon, kini hampir 50 persen pohon terserang meskipun jumlah buah yang terserang tidak banyak. Kami berharap penyakit ini harus segera ditanggulangi," ujarnya pula.

Saat ini di sejumlah kecamatan di Lampung Timur, harga buah kelapa masih cukup tinggi yakni berkisar antara Rp2.500-Rp2.700 per buah, dan harga buah kelapa di tingkat pedagang bisa mencapai Rp3.000 per buahnya.