Jangan Ada Tak Bersekolah Karena Ketiadaan Biaya Di Bandarlampung!

id Jangan Ada Tak Bersekolah karena Ketiadaan Biaya di Bandarlampung!, Mirwan Karim, Komite Sekolah, SMP), UN, SMP Negeri 1, Bandarlampung, Pendidikan

Jangan Ada Tak Bersekolah Karena Ketiadaan Biaya Di Bandarlampung!

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, Sukarma Wijaya saat memberikan sambutan pada Pelepasan Siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013, di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung, di Bandarlampung, Sabtu

Karenanya, jangan lagi ada anak yang tidak bersekolah di sini karena tidak ada biaya."
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Kota Bandarlampung melalui Dinas Pendidikan setempat menyebutkan telah memberikan perhatian besar terhadap kemajuan pendidikan di daerah itu, termasuk menjamin tidak ada anak usia sekolah yang karena ketiadaan biaya lantas menjadi tidak dapat bersekolah.

"Karenanya, jangan lagi ada anak yang tidak bersekolah di sini karena tidak ada biaya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, Sukarma Wijaya, di Bandarlampung, Sabtu (1/6).

Ketika memberikan sambutan pada pelepasan 142 murid kelas IX SMP Negeri 1 Bandarlampung, Sukarma menjelaskan, setelah selesai pengumuam hasil Ujian Nasional (UN) SMP pada 1 Juni, para siswa akan disibukkan untuk memilih sekolah menengah atas yang diinginkan.

Penerimaan murid baru untuk tingkat SMP negeri, katanya, juga akan diterapkan Program Bina Lingkungan (BL), untuk memberikan kesempatan yang lebih besar kepada calon peserta didik yang orang tuanya kurang mampu tetap bisa masuk ke sekolah negeri sesuai ketentuan dan kriteria yang berlaku.

Lewat Program Bina Lingkungan itu, katanya lebih lanjut, para calon siswa yang keluarganya benar-benar tidak mampu dengan kriteria tertentu bisa masuk sekolah, dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah Kota Bandarlampung.

Menurut dia, melalui program itu, bukan berarti sekolah anak itu gratis, melainkan digratiskan atau dibiayai oleh pemerintah kota setempat, antara lain untuk biaya pendidikan, buku, seragam, dan peralatan sekolah lainnya.

"Banyak dana dari Pemerintah Kota Bandarlampung yang telah digelontorkan untuk peningkatan kualitas pendidikan ini," katanya pula.

Dana itu, antara lain juga untuk membangun gedung-gedung dan insfrastruktur sekolah lainnya.

Namun, katanya pula, dana yang besar itu masih jauh dari harapan atau mencukupi di masing-masing sekolah dibandingkan dengan kebutuhan yang diperlukan.

Dia mencontohkan, untuk membangun suatu gedung sekolah yang baru cukup mudah, tetapi untuk merawatnya itu yang menjadi persoalan lain berikutnya.

"Untuk membangun gedung sekolah itu mudah, empat sampai lima bulan sudah bisa berdiri, tetapi untuk merawatnya setelah gedung itu lima tahun ke depan itu persoalah lain. Mungkin atapnya sudah banyak yang bocor, catnya sudah pudar, dan lainnya," katanya.

Kadis Pendidikan Kota Bandarlampung itu mengharapkan perlu peranan dan dukungan dari para orang tua/wali murid untuk menunjang sukses pelaksanaan belajar dan mengajar di sekolah.

Guna terus meningkatkan mutu pendidikan, dia kembali mengajak jajaran kepala sekolah, para guru, komite sekolah, orang tua/wali murid, dan para siswa untuk bersinergi.

"Perlu sinergi yang baik antara para orang tua, para guru, dan kepala sekolah agar mutu pendidikan di setiap sekolah dapat terus ditingkatkan," katanya pula.

Sukarma juga mengemukakan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di daerahnya pada tahun pelajaran 2013/2014 akan mengunakan sistem berjaringan via internet (online).    
  
Khusus bagi SMP Negeri 1 Bandarlampung, Sukarma Wijaya menilai, sudah mengalami banyak kemajuan, baik dari segi prestasi maupun sarana prasarana dan fisik gedung sekolahnya.

"SMP Negeri 1 Bandarlampung sudah banyak kemajuan, seperti semua lokal belajarnya sudah bertingkat, dan diharapkan ke depan terus meningkat," katanya.  
  
Kepala SMP Negeri 1 Bandarlampung, Haryanto, menjelaskan, SMP itu pada tahun pelajaran 2012/2013 ini memiliki 514 murid, terdiri atas 214 murid laki-laki dan 300 perempuan.

Sebanyak 514 siswa itu adalah murid kelas VII sebanyak 200 siswa (79 putra, dan 121 putri), kelas VIII sebanyak 172 siswa (78 putra dan 94 putri), dan kelas IX sebanyak 142 siswa (57 putra dan 85 putri).