28 Perguruan Tinggi Ikuti Komurindo

id 28 Perguruan Tinggi Ikuti Komurindo, robot, roket, mahasiswa, pelajar, peneliti, ahli, pakar, bom, kompetisi, peluru, kendali, granat

 28 Perguruan Tinggi Ikuti Komurindo

Gedung Rektorat Kampus Universitas Lampung (Unila), di Gedungmeneng, Kota Bandarlampung. (Foto Dok. ANTARA/M.Tohamaksun).

Pada kompetisi Komurindo 2013 terdapat dua kategori yang diperlombakan, yaitu Muatan Payload dan Kategori Roket EDF."
Garut (Antara) - Sebanyak 55 tim dari 28 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) 2013 di lapangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.

Ketua Panitia Pelaksana Komurindo 2013, Uke Kurniawan Usman, mengatakan tim yang ikut kompetisi itu merupakan peserta pada putaran final yang berlangsung mulai 31 Mei hingga 2 Juni 2013.

"Pada kompetisi Komurindo 2013 terdapat dua kategori yang diperlombakan, yaitu Muatan Payload dan Kategori Roket EDF," kata Uke dalam sambutannya.

Ia mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk menumbuh-kembangkan rasa persatuan, nasionalisme dan cinta kedirgantaraan pada mahasiswa dan masyarakat umum.

Selain itu, lanjut dia, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rancang bangun, pengujian roket dan muatannya serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam teknologi penginderaan jauh dan sistem otomasi robotika pada muatan roket.

"Maka peserta junjung tinggi kebersamaan dan sportivitas pertandingan guna kemajuan dan kemandirian Bangsa Indonesia," katanya.

Sementara itu, Rektor Insitute Teknologi Telkom, AT. Hanuranto, mengatakan penyelenggara Komurindo 2013 sebagai sarana untuk mengajak, mendidik dan menarik minat mahasiswa dalam rangka menyiapkan bibit unggul peneliti dan ahli peroketan di Indonesia.

Ia mengatakan, Komurindo yang dilaksanakan setiap tahun sejak 2009 tersebut merupakan program kompetisi kemahasiswaan yang diselenggarakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia.

"Diharapkan dapat menumbuh-kembangkan kemampuan mahasiswa dalam hal rancang bangun teknologi peroketan, baik dari sisi roket maupun muatannya mulai dari tahapan desain, membuat, menguji hingga uji terbang," katanya.

Menurut dia, melalui pemahaman perilaku roket peluncur akan membuat mahasiswa mampu memahami teknologi peroketan dan melahirkan satelit Indonesia yang diciptakan oleh bangsa Indonesia.

"Muatan hasil rancang bangun mahasiswa ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya satelit Indonesia hasil karya bangsa sendiri secara mandiri," kata Hanuranto.