Penggemar Novel Raih Nilai Un Tertinggi Jateng

id Si kutu buku penggemar novel siswa SMA Negeri 1 Temanggung, Anggita Arum Pertiwi, berhasil meraih nilai Ujian Nasional 2013 tertinggi tingkat Jawa Ten

Nilai tertinggi untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan geografi, masing-masing mendapat 9,80 kemudian matematika 9,75, bahasa Inggris 9,20, ekonomi 8,75, dan sosiologi 8,60.
Temanggung (Antara Lampung) - Si kutu buku penggemar novel siswa SMA Negeri 1 Temanggung, Anggita Arum Pertiwi, berhasil meraih nilai Ujian Nasional 2013 tertinggi tingkat Jawa Tengah untuk Jurusan IPS.

Gadis yang senang berorganisasi di sekolah tersebut dari enam mata pelajaran UN berhasil meraih nilai 55,90 dan jika dipadukan dengan nilai sekolah nilai rata-ratanya mencapai 9,3.

Kepala SMA Negeri 1 Temanggung Wasito mengatakan, dari enam mata pelajaran tersebut, empat pelajaran di antaranya mendapat nilai sembilan lebih dan hanya dua pelajaran yang mendapat nilai delapan.

Nilai tertinggi untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan geografi, masing-masing mendapat 9,80 kemudian matematika 9,75, bahasa Inggris 9,20, ekonomi 8,75, dan sosiologi 8,60.

Ia mengatakan bahwa Anggita (Gita) memang siswa berprestasi di sekolah. Di Jurusan IPS, dia selalu mendapat peringkat satu di kelasnya.

"Dia termasuk siswa yang aktif di OSIS. Namun, dia juga memiliki prestasi di bidang akademik," katanya.

Ia menuturkan, saat menghadapi UN, SMA Negeri 1 Temanggung menyelenggarakan pengayaan materi bagi kelas XII. Seminggu empat kali, yakni Senin-Kamis, setelah jam sekolah.

Wakil Kepala SMA Negeri 1 Temanggung Bidang Kesiswaan Dodi Sugiharto mengatakan bahwa dia di OSIS menjabat sebagai bendahara umum, dia juga masuk dalam tim tata upacara bendera yang juga menjabat Ketua Seksi Personalia Paspara Patriot (pleton inti PBB).

Dia juga pernah mewakili Kabupaten Temanggung dalam olympiade ekonomi tingkat Jateng, meraih juara I lomba cerdas cermat tentang "Semangat Nasionalisme" Kabupaten Temanggung, dan pembaca UUD 1945 terbaik tingkat Kabupaten Temanggung.

"Aktif di organisasi sekolah ternyata tidak mengganggu pelajaran dia, bahkan mampu mendorong dia untuk meraih prestasi," katanya.

Sahabat Gita sejak SD, Rida, mengatakan bahwa Gita orangnya mudah bergaul dan sejak SD dia selalu berprestasi.

Ia mengatakan bahwa waktu di SMP Negeri 2 Temanggung, dia juga masuk program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Teman satu kelas Gita, Adven, menilai Gita teman yang baik hati, tidak sombong.

"Dia teman yang cukup terbuka, sering mengajari teman yang lain yang kesulitan saat belajar," katanya.

Gita mengatakan bahwa dirinya sejak kecil memang senang membaca buku yang ditularkan oleh orang tua dan juga kakeknya.

"Saya memang hobi membaca novel, antara lain, Laskar Pelangi, Negeri Lima Menara, dan Rumah Tiga Warna. Waktu liburan, hampir sepanjang hari saya habiskan untuk membaca novel dan buku-buku cerita yang lain," katanya.

Pada hari-hari biasa, gadis kelahiran 26 Maret 1995 ini meskipun sibuk di organisasi sekolah tetap menyisihkan waktu sedikitnya dua jam sehari untuk membaca, termasuk mengulang pelajaran yang diajarkan guru di sekolah.

Ia mengatakan bahwa berorganisasi di sekolah sangat baik asal bisa mengimbangi di bidang akademik.

Gita mengaku bahwa dirinya sejak awal memang memilih Jurusan IPS karena menyukai pelajaran ekonomi, terutama akuntansi. Meskipun keinginannya itu sempat tidak disetujui orang tuanya yang menginginkan dirinya masuk Jurusan IPA.

"Saat memilih jurusan, Bapak sempat menyarankan saya masuk Jurusan IPA. Namun, Bapak akhirnya menyerahkan pilihan itu kepada saya asal saya bisa mempertanggungjawabkan dengan pilihan itu," katanya.

Anak kedua pasangan Bambang Harjunanto dan Rahmi Yuliati ini ingin melanjutkan kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Ia mengatakan, kemarin ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan dan memilih Jurusan Akuntansi UGM. Namun, hasilnya masih menunggu pengumuman pada tanggal 28 Mei mendatang.

"Meskipun pada SNMPTN undangan tersebut ada dua pilihan, saya tetap hanya memilih satu Jurusan Akuntansi daripada nanti diterima di jurusan yang tidak saya sukai lebih baik memilih satu jurusan. Jika tidak diterima, tetap akan mengikuti ujian masuk di jurusan yang sama di UGM," katanya.

Keinginan Gita masuk Jurusan IPS tersebut dibenarkan oleh orang tuanya, Bambang Harjunanto yang bekerja di Balai Rehabilitasi Sosial Tunanetra "Penganthi" Temanggung.

"Semula memang saya sarankan untuk masuk Jurusan IPA, saya berkeinginan nantinya masuk kedokteran dan Jurusan IPA jika melanjutkan kuliah bisa mengambil ilmu sosial," katanya.

Sebagai orang tua, kata dia, memang tidak memberikan target kepada anaknya daripada terbebani sehingga semuanya mengalir begitu saja sesuai dengan pilihan anaknya.

Ia mengatakan, untuk mendukung cita-citanya masuk Jurusan Akuntansi UGM, anaknya juga mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.

"Sampai saat ini, dia tetap rajin belajar, untuk antisipasi jika nanti tidak diterima melalui jalur undangan," katanya.