Petani Kopi Sambut Panen dengan Harga Tinggi

id Petani Kopi Sambut Panen Dengan Harga Tinggi

Petani Kopi Sambut Panen dengan Harga Tinggi

Petani memetik kopi (ANTARA/Risky Cahyadi)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Para petani komoditas kopi robusta perdesaan pada beberapa daerah di Provinsi Lampung menyambut gembira menjelang datangnya panen raya kopi pertengahan tahun 2013 ini dengan harga yang menurut mereka cukup tinggi, yaitu sekitar Rp15.000/Kg.

"Sekarang para petani kopi sedang memetik buah selang (buah belajar), sedangkan panen rayanya sekitar satu bulan lagi dengan harga saat ini yang cukup tinggi," kata seorang petani kopi di Dusun Sangunjaya, Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Saipul, di Kotabatu, Minggu.

Menuru dia, desa yang terletak di paling ujun barat Kabupaten Lampung Tengah itu sebagian besar warganya sebagai petani, baik petani kopi, lada, ubi kayu, kelapa, coklat, buah-buahan, dan belakangan gemar menanam karet dan kelapa sawit di samping ada yang sambil memelihara ikan budidaya kolam air tawar.

Petani yang memiliki sehektare dua hektare kebun kopi itu menjelaskan, saat ini para petani kopi sudah mulai memetik buah belajar, atau warga setempat biasa menyebutnya buah selang, yaitu memetik buah kopi satu dua yang sudah tua atau merah agar tidak rontok selanjutnya dijual.

Sedangkan masa panen rayanya sendiri diperkirakan pada akhir Mei hingga Juni 2013 yang akan datang.

Meski masih buah belajar, harga kopi petani di desa yang berjarak

sekitar 100 Km barat laut Kota Bandarlampung itu cukup lumayan, yakni sekitar Rp14.000 hingga Rp15.000/Kg.

"Memang kalau buah belajar harga jualnya masih agak rendah karena biasanya kualitasnya belum baik dan ukurannya tidak merata tetapi sudah cukup lumayan, bisa laku sekitar Rp15.000/Kg, diharapkan saat panen raya nanti harga biji kopi bisa lebih tinggi," katanya.

Petani kopi setempat lainnya, Dhofir, menjelaskan, harga kopi sering turun-naik, jika sedang murah hanya sekitar Rp5.000/Kg,

sedangkan saat tinggi bisa di atas Rp20.000/Kg.

Seperti diberitakan, kualitas biji kopi robusta di Lampung sejak pada awal April makin membaik, karena kondisi cuaca mulai cerah, sehingga harga komoditas unggulan itu terdongkrak naik di tingkat pedagang pengecer.

Sentra tanaman kopi di Provinsi Lampung menyebar di beberapa Kabupaten, antara lain Kabupaten Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Waykanan, dan paling besar di Kabupaten Lampung Barat.

Khusus Desa Kotabatu, termasuk salah satu desa miskin dan tertinggal serta sering terisoilasi jika musim hujan, merupakan desa penghasil sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan serta perikanan.

Desa itu terdapat sekitar 750 kepala keluarga (KK) atau sekitar 3.500 jiwa, yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani.