Mahasiswa Darmajaya Ciptakan Pengukur Kadar Alkohol

id Mahasiswa Darmajaya Ciptakan Pengukur Kadar Alkohol

Mahasiswa Darmajaya Ciptakan Pengukur Kadar Alkohol

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer IBI Darmajaya, Jimmi Palewah, menunjukkan karya ilmiahnya, yaitu "Rancang Bangun Alat Pendeteksi Alkohol Berbasis Mikrokontroler". (Foto: ANTARA LAMPUNG/Dok. Ist)

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya berinovasi menciptakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang bermanfaat bagi masyarakat berupa alat pengukur kadar alkohol dalam tubuh manusia.

Menurut Jimmi Palewah, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Komputer, di Bandarlampung, Selasa, dia berusaha membantu instansi terkait, dalam hal ini pihak kepolisian untuk mendeteksi kadar alkohol dalam tubuh manusia melalui embusan napas melalui karya ilmiah "Rancang Bangun Alat Pendeteksi Alkohol Berbasis Mikrokontroler".

Jimmi menuturkan, banyak sekali pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh minuman keras.

Selain tidak baik untuk kesehatan, pengaruh minuman keras beralkohol itu dapat membahayakan seseorang dalam posisi mengendarai kendaraan bermotor karena keseimbangan tubuh bisa terganggu, kata dia.

"Pihak kepolisian telah banyak berusaha untuk menanggulangi hal tersebut, seperti melakukan razia kepada pengguna kendaraan yang terpengaruh minuman keras atau pada tempat-tempat hiburan," ujar dia lagi.

Namun, dalam razia tersebut, proses menganalisa pihak kepolisian masih dengan cara-cara yang dirasakan masih kurang efisien, yaitu dengan melihat ciri-ciri fisik, dengan pengambilan urine dan darah, kata dia pula.

Karena itu, Jimmi menerangkan, untuk mendapatkan keputusan yang lebih efisien terhadap seseorang yang mengkonsumsi alkohol maka dirancang alat pendeteksi alkohol yang menggunakan sensor MQ3 sebagai pendeteksi alkohol.

Alat hasil inovasi Jimmy ini tersusun atas perangkat keras dan perangkat lunak.

"Perancangan perangkat keras meliputi mikrokontroler atmega 8 sebagai pusat pemroses data, rangkaian LCD, rangkaian buzzer, dan rangkaian LED. Perancangan perangkat lunak berupa perancangan program membaca pendeteksian alkohol dari napas mulut," ujar pria kelahiran Talang Padang Lampung 1 Februari 1990 itu pula.

"Kemudian, hasilnya akan ditampilkan di layar LCD berupa data kadar alkohol dengan menampilkan kadar alkohol, yaitu mabuk ringan, mabuk sedang, hingga mabuk berat," ujar mahasiswa yang berdomisili di Gedong Air, Bandarlampung.

Keberhasilan inovasi alat yang diciptakan Jimmi itu telah diujicoba di Satlantas Polsek Natar Lampung Selatan, dan dia mengaku akan terus mengembangkan rancang bangunnya sehingga dapat mendeteksi kadar persentase alkohol dalam tubuh manusia tersebut.

Rektor IBI Darmajaya Dr Andi Desfiandi SE MA didampingi Kepala Jurusan Sistem Komputer Yuni Arkhiansyah SKom MKom, mengungkapkan, pihak institusi Kampus Biru itu senantiasa mendukung karya ilmiah yang diciptakan mahasiswanya, terlebih dengan banyak kasus kecelakaan yang terjadi pada seseorang saat mengendarai kendaraan bermotor dalam kondisi mabuk sehingga dapat membahayakan keselamatan diri dan orang lain.

Metode yang digunakan pihak kepolisian dalam mengecek seseorang dalam keadaan mabuk atau tidak, ketika sedang mengendarai kendaraan dinilai masih kurang efisien, yaitu dengan pengambilan urine dan darah.

"Cara tersebut dirasakan tidak efektif dan menghabiskan banyak waktu dan biaya. Untuk itu, kami mendukung adanya inisiatif dan kreasi mahasiswa untuk membuat suatu alat pendeteksi alkohol yang terkandung dalam tubuh manusia. Alat ini tentunya akan lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional yang sudah ada," ujar Andi pula.