Satu Keluarga di Sampit Tangkap Buaya Liar

id Satu Keluarga di Sampit Tangkap Buaya Liar

Sampit, Kalteng (ANTARA LAMPUNG) - Bahtiar, nelayan penangkap buaya Sungai Mentaya Sampit, Kalimantan Tengah, Minggu, berhasil menangkap seekor buaya liar yang dilakukan bersama istri dan tiga orang anaknya.

Penangkapan buaya liar itu berlangsung cukup seru, karena buaya sempat melakukan perlawanan.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah telah mengevakuasi buaya hasil tangkapan warga daerah itu.

"Buaya betina dengan panjang 3,70 meter, lebar 55 sentimeter dan diameter 110 sentimeter tersebut diserahkan secara sukarela oleh Bahtiar, warga Desa Jaya Kelapa, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Sampit Kabupaten Kotim pada Minggu (24/2)," kata Komandan Pos BKSDA Wilayah II Sampit, Muriansyah.  

Buaya tersebut dalam kondisi hidup, rencananya akan dibawa ke Pangkanlan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Buaya itu nantinya akan dilepasliarkan di suaka marga satwa yang berada di Kabupaten Lamandau, namun sebelum dilepasliarkan kondisi buaya akan diperiksa lagi.

Jika dalam kondisi sehat maka akan langsung dilepasliarkan, tetapi apabila sakit akan ditunda pelepasannya hingga sembuh sakitnya.

"Sementara kami masih belum bisa memastikan buaya itu sehat atau tidak, untuk itu sebelum dilepasliarkan akan diperiksa kondisinya. Pengamatan kami, buaya itu mengalami luka dan harus diberikan perawatan untuk mengobati lukanya," ujar dia.

Menurut Bahtiar, nelayan yang menangkap buaya itu, penangkapannya dilakukan bersama istri dan tiga orang anaknya dan berlangsung cukup seru, karena buaya sempat melakukan perlawanan.

Buaya dapat diringkus setelah satu jam kemudian, dengan kondisi terikat bagian kaki dan mulutnya kemudian buaya itu dibawa pulang dengan menggunakan sebuah perahu.

Penangkapan buaya seberat 95 kilogram lebih tersebut sempat membuat heboh dan menjadi tontonan warga desa setempat.

Buaya tersebut masih hidup, namun kondisinya sangat lemah karena beberapa gigi teringnya dicabut oleh warga desa.

Bahtiar menuturkan, tiga hari sebelumnya buaya tersebut sempat terperangkap jaring ikan, namun buaya itu berhasil melepaskan diri dari lilitan jaring.

Akibat lilitan jaring itu, bagian tubuh buaya tersebut ada yang terluka, namun meskipun terluka buaya tersebut masih ganas dan melawan saat akan ditangkap.

"Semula saya tidak berniat menangkap buaya tersebut, namun karena saat didekati diam saja, makanya saya memutuskan untuk menangkap buaya itu," katanya.

Bahtiar mengungkapkan, buaya itu ditangkap bukan untuk dibunuh, melainkan untuk diamankan karena selama ini sering terperangkap jaring ikan nelayan di sana.

"Kami tidak akan membunuh buaya itu, dan kami juga tahu buaya merupakan salah satu binatang yang dilundungi oleh undang-undang, dan buaya tersebut akan kami serahkan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini BKSDA Sampit," ujar dia pula.

Ia membenarkan di daerah itu masih banyak buaya liar lain yang belum tertangkap dan ukurannya juga lebih besar lagi.