BPBD Lampung: Waspadai Curah Hujan Tinggi !

id BPBD Lampung: Waspadai Curah Hujan Tinggi !

BPBD Lampung: Waspadai Curah Hujan Tinggi !

Kepala BPBD Lampung Budiharto didampingi staf AGP Madiono, saat dialog pagi di RRI Bandarlampung. (Foto: ANTARA LAMPUNG/Budisantoso Budiman)

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mengimbau warga daerahnya dan jajaran pemerintahan di seluruh Lampung untuk mewaspadai dan mengantisipasi potensi terjadi bencana alam, akibat kondisi curah hujan tinggi yang masih berlangsung di daerah ini.

"Sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sampai Maret nanti masih akan terjadi curah hujan tinggi di Lampung, sehingga semua pihak perlu mewaspadai kemungkinan kondisi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana alam," kata Kepala BPBD Lampung Budiharto, didampingi AGP Madiono, Kepala Bidang Pencegahan dan Keselamatan BPBD Lampung, pada dialog Antisipasi Bencana Alam di Lampung yang disiarkan RRI di Bandarlampung, Senin.

Budiharto mengingatkan seluruh jajaran pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mewaspadai kemungkinan terjadi cuaca ekstrem dan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam berupa banjir maupun longsor dan bencana alam lainnya.

"Semua jajaran pemda kabupaten dan kota di seluruh Lampung perlu mewaspadai dan mengantisipasinya sampai ke tingkat pekon atau kampung-kampung," ujar dia lagi.

Dia juga mengingatkan agar jajaran pemerintahan dan dinas terkait secara rutin mengecek keberadaan sungai dan kondisi aliran airnya untuk memastikan tidak ada hambatan dan penyumbat agar saat curah hujan tinggi berlangsung air sungai itu dapat mengalir dengan lancar.

Kalangan pengusaha perumahan atau pengembang juga diminta untuk tidak hanya mengamankan kawasan permukiman masing-masing, tapi juga ikut membantu daerah sekitarnya.

"Jangan sampai pula pengembang malah mempersempit alur sungai yang ada di lingkungan perumahan, karena dapat menimbulkan bencana saat curah hujan tinggi berlangsung," kata Budiharto pula.

AGP Madiono, dalam dialog dipandu presenter RRI Bandarlampung Thohir Saleh dan pembahas dari LKBN ANTARA Biro Lampung itu, menyebutkan sebanyak 14 kabupaten dan kota di Lampung hampir semuanya memiliki potensi terjadi bencana alam walaupun beberapa daerah tergolong kecil potensi bencana alam berupa gempa dan banjir seperti di Kota Metro.

Dia menyebutkan, potensi bencana alam berupa ancaman tsunami, banjir, dan gempa bumi antara lain berpeluang terjadi di Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesawaran.

Beberapa kabupaten dan kota lainnya, termasuk Kota Bandarlampung juga memiliki kerawanan bencana dimaksud, terutama banjir.

Karena itu, setiap daerah menurut Budiharto, perlu diingatkan untuk menyiapkan diri mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam sesuai dengan karakteristik kerawanan daerah masing-masing.

Bagi daerah yang rawan terjadi banjir, ujar Budiharto, perlu menyiapkan perahu karet secara memadai.

Begitupula daerah yang rawan gempa dan ancaman tsunami, perlu menyiapkan jalur evakuasi dan tanggap darurat yang diperlukan saat bencana alam itu terjadi, kata dia lagi.

Menurut Budiharto, BPBD Lampung selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan BPBD dan pemda kabupaten/kota se-Lampung, termasuk untuk mendorong setiap daerah itu telah menyiapkan diri dengan dukungan personel terlatih selain dukungan personel TNI dan Polri, beserta kesiapan peralatan yang diperlukan dan dana tanggap darurat masing-masing.

"Rapat koordinasi, komunikasi dan pelatihan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana alam itu juga terus kami laksanakan, sehingga dapat melakukan antisipasi dan penanggulangan secara cepat, tepat, dan efisien," ujar Budiharto pula.

Dia membenarkan hampir seluruh kabupaten dan kota di Lampung memiliki potensi bencana alam yang tinggi, kecuali di Kota Metro yang potensi bencana alamnya tergolong kecil dibandingkan daerah lain di provinsi ini.

Ia juga membenarkan, hingga saat ini akibat curah hujan yang tinggi dan merata di Lampung telah menimbulkan bencana banjir dan longsor di beberapa kabupaten dan kota termasuk di Kota Bandarlampung.

Karena itu, dia mengingatkan perlu kesiapsiagaan bagi seluruh jajaran pemerintahan dan dinas bersama masyarakat, dengan dukungan personel penanggulangan bencana dan relawan bencana yang diperlukan, ketersediaan peralatan, prosedur baku penanganan tanggap darurat bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi serta bantuan bagi para korban yang mungkin timbul.

Ia menegaskan, kewaspadaan dini dan kesiapan antisipasi bencana itu sangat diperlukan menghadapi prakiraan adanya cuaca ekstrem mungkin terjadi di Lampung hingga Maret 2013.