Ketersediaan Pupuk Organik Lampung Selatan Melimpah

id Organik, Pupuk, Sawah, Petani, Singkong, Ampas

Ketersediaan Pupuk Organik Lampung Selatan Melimpah

Seorang wanita tani sedang menjemur ampas singkong (Ubikayu) di Kabupaten Lampung Tengah. Ampas ini bisa dimanfatakan antara lain untuk pupuk dan lainnya dari pada dibuang sia-sia atau menimbulkan pencemaran lingkungan. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun).

Pemanfaatan kotoran ternak segar hanya 10 persen yang dimanfaatkan sedangan 90 persen sisanya belum dimanfaatkan"
Kalianda (ANTARA LAMPUNG) - Ketersediaan pupuk organik dari kotoran ternak di Kabupaten Lampung Selatan melimpah dan belum tergarap optimal oleh penduduk setempat.

"Ketersediaan kotoran ternak mencapai 422.006,75 ton yang dapat dijadikan pupuk organik sebanyak 168.802 ton," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan Rusyana di Kalianda, Minggu.

Ia mengatakan pupuk dari kotoran ternak tersebut dihasilkan dari ternak sapi, kambing, kerbau dan unggas di Lampung Selatan karena tingginya populasi ternak tersebut.

Menurut dia, nilai ekonomi pupuk organik itu jika menggunakan asumsi Rp700 per kilogram maka nilai ekonominya mencapai sekitar Rp118,1 miliar dalam setahun.

"Pupuk organik di daerah ini sebagian besar belum tergarap optimal untuk mendukung sektor pertanian," katanya.

Ia mengatakan dengan kapasitas kotoran terak sebanyak itu, maka mampu menghasilkan bio gas sebanyak 21.100.303 liter setara minyak tanah dalam setahun.

Kemudian, jika asumsi harga minyak tanah Rp4.000 per liter maka nilai ekonomi gas bio mencapai Rp84,4 miliar pertahun.

"Pemanfaatan kotoran ternak segar hanya 10 persen yang dimanfaatkan sedangan 90 persen sisanya belum dimanfaatkan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pemkab setempat memberikan peluang investasi bagi perusahaan atau perseorangan yang ingin membuka usaha pada pengolahan kotoran segar tersebut.

Selama ini, katanya, potensi tersebut belum tergarap dan hanya dimanfaatkan oleh petani tradisional untuk menyuburkan lahan pertanian secara langsung tanpa pengolahan yang baik dan benar.

Ia menambahkan, selain pupuk organik, pemkab setempat juga memberikan peluang investasi pada sektor peternakan karena potensi lahan di daerah itu masih sangat luas dan belum tergarap optimal.

Ternak yang potensial dikembangkan berupa sapi, kambing, dan unggas dengan ketersediaan sumber pakan yang melimpah.

Selain itu, pihaknya juga membuka peluang investasi untuk sektor pengolahan pascapanen ternak-ternak tersebut seperti pendirian rumah potong sebagai penyedia daging segar dan perusahaan penyedia pakan ternak. (ANTARA)