Sampah Di Bakauhenbi Naik 60 Persen

id Sampah, TPA, Organik, Un-Organik, Bakauheni, Lebaran, Pelabuhan, Daur Ulang, Penumpang, Mudik

Sampah Di Bakauhenbi Naik 60 Persen

Tumpukan sampah makin menggunung di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Volume sampah organik/non-organik di kawasan pelabuhan itu naik drastis 50-60 persen dari hari biasanya. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun).

"Menjualnya mudah, sudah banyak yang menampung, dan setelah terkumpul diangkut ke Jawa untuk didaur ulang,".
Bakauheni (ANTARA LAMPUNG) - Volume sampah baik sampah organik maupun non-organik di kawasan pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, naik drastis antara 50 hingga 60 persen dari hari biasanya.

Salah seorang petugas kebersihan di pelabuhan itu, Roy (20), mengatakan, di Bakauheni, Minggu, sejak berlangsungnya pelayanan angkutan lebaran 1432 H/2011 M yakni sejak (23/8) hingga Minggu (28/8), volume sampah setiap harinya sekitar satu ton, sedangkan pada hari biasa hanya separuh atau sepertiganya.

Akibatnya sekitar 30 petugas kebersihan di pelabuhan itu harus bekerja ekstra keras, sejak dari mengumpulkan dan mengambil sampah baik dari kapal yang mendarat maupun di kawasan gedung dan halaman pelabuhan.

Guna membersihkan areal pelabuhan itu, sebanyak 30 petugas sampah itu dibantu empat mobil khusus pengangkut sampah, masing-masing mobil sampah dipetkuat oleh empat personil.

Roy yang merangkap menjadi pengumpul barang-barang bekas itu juga mengaku bangga karena jumlah barang-barang bekas yang masih bisa didaur ulang juga meningkat drastis.

Bapak dari satu anak yang merupakan pendatang dari Karawang, Jawa Barat, baru beberapa bulan itu mencontohkan, dalam waktu satu hari yakni dari tanggal 26 hingga 27 Agustus 2011 mulai pukul 16.00 hingga 06.00 WIB itu sudah berhasil mengumpulkan lebih dari satu kuintal barang bekas yang bisa dijual.

Barang-barang itu meliputi aneka macam kardus berbagai ukuran, plastik, dan aneka bekas botol minuman yang sebelumnya banyak berserakan ditinggalkan para penumpang kendaraan.

Dia menjelaskan, dengan meningkatnya volume sampah itu, pendapatannya menjadi bertambah, karena itu pihaknya harus bekerja lebih keras lagi mengumpulkan sampah-sampah bekas yang masih bisa didaur ulang itu.

Roy juga menjelaskan bahwa sampah yang masih bisa dimanfaatkan seperti kardus, botol, dan sejenisnya bisa dijual seharga Rp3.000/Kg, sedangkan saat menjelang Lebaran harganya naik tipis menjadi Rp3.300/Kg.

Sedangkan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan langsung dikumpulkan lalu diangkut kendaraan pengangkut sampah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Pasar Buah yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi pelabuhan Bakauheni.

Dia juga mengatakan tidak sulit untuk menjual barang-barang bekas itu, karena sudah ada pengusaha yang menampungnya.  
 
"Menjualnya mudah, sudah banyak yang menampung, dan setelah terkumpul diangkut ke Jawa untuk didaur ulang," kata Roy menambahkan. (ANTARA/M023).