Harimau Kembali Mangsa Ternak Masyarakat

id harimau

Harimau Kembali Mangsa Ternak Masyarakat

HARIMAU SUMATRA (FOTO ANTARA/Khalsa) (Khalsa)

Liwa, Lampung (ANTARA LAMPUNG) - Kawanan harimau yang diduga keluar dari Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memangsa puluhan hewan ternak warga, berupa sapi dan kambing.

"Sejak memasuki musim kemarau ini, kawanan harimau kerap muncul di area permukiman warga, dan biasanya binatang tersebut muncul pada malam hari dan memangsa ternak yang ada," kata Suprapto (39), warga Kecamatan Bengkunat Belimbing, Lampung Barat, sekitar 378 Kilometer dari Bandarlampung, di Bengkunat Belimbing, Sabtu.

Dia menjelaskan, binatang buas tersebut mulai memangsa ternak sapi dan kambing, bahkan sejak sepekan puluhan kambing telah dimangsa binatang buas tersebut.
        
Menurut dia, kemunculan harimau semakin meresahkan warga sekitar, yang takut satwa liar tersebut mengancam keselamatan masyarakat.
        
"Sejak kemuculan binatang buas tersebut sejumlah warga tidak berani keluar rumah pada malam hari, karena takut binatang tersebut akan muncul dan menerkam, dan kondisi ini membuat suasana kampung menjadi mencekam pada malam hari," kata dia.
        
Suprapto juga mengatakan kawanan harimau mulai menampakkan diri pada siang hari, saat sejumlah ternak mulai dikeluarkan dari kandang.
        
Ia menyatakan bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, dapat dipastikan satwa liar tersebut mungkin memangsa warga.
        
"Saya berharap agar petugas dari TNBBS dapat turun ke lapangan untuk memantau dan mengawasi kawanan harimau tersebut, sehingga keberadaannya tidak meresahkan dan mengancam keselamatan warga," kata dia.
        
Sementara itu Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, melalui Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II, Achmad Sutardi, di Bengkunat, Sabtu, mengatakan, petugas akan melakukan pemantauan terhadap satwa liar yang berasal dari hutan di kawasan tersebut.
        
"Kami akan melakukan pemantauan kawanan satwa yang meresahkan masyarakat, dan kali ini yang dapat kami lakukan hanya menghalau satwa tersebut, sebab harimau termasuk hewan yang dilindungi pemerintah, sehingga tidak banyak tindakan untuk hewan tersebut," kata dia.
        
Dia mengatakan, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap ternak yang liar di area perbatasan hutan.
        
Menurut dia, pasokan makanan binatang buas tersebut berkurang, sehingga potensi terjadinya konflik satwa dengan manusia mungkin tidak dapat dihindarkan.
        
"Maraknya perburuan rusa membuat pasokan makanan hewan tersebut semakin berkurang, dan kondisi ini sangat sulit ditanggulangi, sebab sarana dan jumlah petugas tidak memadai untuk mengawasi lokasi hutan di daerah ini, sehingga perburuan terhadap satwa yang menjadi makanan utama hewan tersebut semakin merajalela," kata dia lagi.
        
Dia menambahkan, petugas akan bersiaga penuh guna menangani keluhan masyarakat mengenai satwa liar tersebut.
        
"Saya berharap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap binatang buas seperti harimau, sebab hewan ini dapat berpotensi untuk membunuh, selain itu berharap pula kepada oknum masyarakat untuk dapat menghentikan aktivitas perburuan rusa di hutan, sehingga pasokan makanan satwa tersebut tidak semakin berkurang sehingga konflik satwa manusia dapat terhindarkan," katanya.