Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan di berbagai sektor penting dilakukan untuk memperkuat ketahanan keluarga.

"Pada puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-97 Provinsi Lampung, mengingatkan bahwa perempuan, khususnya seorang ibu, memegang peran sentral sebagai fondasi utama dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi, karena perempuan menjadi salah satu tulang punggung untuk membentuk Generasi Emas 2045.

"Puncak peringatan Hari Ibu dengan tema Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045, mencerminkan bahwa ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anak. Dari tangan seorang ibulah karakter generasi penerus bangsa dibentuk," katanya.

Gubernur mengajak seluruh elemen, termasuk organisasi wanita seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW), dan Dharma Wanita, untuk bersinergi mencari solusi agar perempuan Lampung dapat berdaya secara ekonomi tanpa harus meninggalkan pengasuhan anak.

"Di Lampung, tantangan kita adalah masih adanya ibu yang harus bekerja ke luar negeri dan meninggalkan anak-anaknya. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama dan harus mencarikan solusi agar ibu-ibu bisa berdaya secara ekonomi tanpa harus meninggalkan anak-anaknya," ucap dia.

Dia mengatakan Generasi Emas 2045 tidak dibentuk pada tahun 2045, tetapi dibentuk sejak hari ini. Dalam membentuk generasi emas, lanjutnya, bukan hanya berfokus kepada kepintaran akademik, tetapi membentuk jiwa yang bersih, penuh kasih sayang, dan cinta negara.

Dalam membentuk jiwa ini, kata dia, butuh waktu puluhan tahun dan itu dimulai dari peran seorang ibu di rumah.

"Kami juga mengapresiasi peran para ibu di Lampung yang berhasil melestarikan budaya lokal. Seperti falsafah hidup masyarakat Lampung yakni Piil Pesenggiri, Nemui Nyimah, hingga Sakai Sambayan yang tetap terjaga kelestariannya karena diajarkan secara turun-temurun oleh para ibu di lingkungan keluarga," tambahnya.

Menurut dia, perempuan Lampung juga harus terus meningkatkan kapasitas diri, mengikuti perkembangan zaman, namun tetap memegang teguh peran mulia sebagai pembentuk karakter bangsa.

"Budaya ini tidak diajarkan lewat buku sekolah semata, tapi dididik dari rumah. Inilah kontribusi nyata ibu di Provinsi Lampung. Perempuan Lampung harus semakin maju, semakin kuat, dan semakin bersinar. Karena jika perempuannya kuat, keluarga akan kuat. Jika keluarga kuat, maka daerah dan negara ini pastilah kuat," ucap dia.

 


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2025