Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan bahwa sebanyak 80 ribu unit Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) ditargetkan selesai dibangun kelengkapan sarana prasarananya pada Maret 2026.
"Presiden sudah menetapkan bahwa pada Maret 2026, sebanyak 80 ribu unit Koperasi Desa Merah Putih sudah selesai dibangun. Mulai dari bangunan fisik, gudang, gerai, sarana pendukung dan kelengkapannya siap untuk operasional," ujar Ferry Juliantono di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, dengan perkembangan tersebut, maka akan ada 80.000 kegiatan bisnis yang terbentuk di desa-desa dan kelurahan melalui kehadiran Koperasi Desa Merah Putih.
"Mari bayangkan ke depan ada 80.000 gerai sembako yang akan dikelola seperti retail modern. Ada 80.000 outlet yang kita punya di desa-desa dan kelurahan, 80.000 gudang yang akan dikelola secara modern. Ada 80.000 sarana logistik transportasi yang ada di desa dan kelurahan, 80.000 apotek dan klinik desa, 80.000 kegiatan bisnis yang ada di desa-desa, maka desa akan berkembang ekonominya," katanya.
Ia menjelaskan Presiden ingin desa atau masyarakat desa tidak lagi menjadi objek atau sekedar penerima manfaat. Tapi masyarakat desa kembali menjadi subjek atau menjadi pelaku ekonomi dengan memiliki badan usaha Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih.
"Masyarakat desa tidak boleh hanya sekedar menjadi nasabah di bank-bank. Tapi sekarang Presiden ingin bank-bank termasuk bank Himbara dan bank daerah membukakan akses permodalan bagi masyarakat desa. Kalau kemarin masyarakat desa cuma jadi nasabah, uangnya dibawa ke kota besar. Sekarang demi keadilan Presiden ingin supaya itu dialirkan kembali ke pedesaan dan digulirkan dalam bentuk bantuan bagi Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih," ucap dia.
Ia juga mengharapkan kehadiran koperasi di desa dan kelurahan akan menciptakan perputaran uang yang dapat berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daerah, serta memberikan sumbangan untuk pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.
"Kami sudah diberi amanat oleh Presiden agar koperasi itu bisa mengejar ketinggalan dari BUMN dan dari badan usaha swasta. Baik dari sisi aset, volume usaha kegiatan, dan dari sisi partisipasi masyarakat untuk menjadi anggota di kooperasi," tambahnya.
Menurut dia, melalui pengembangan koperasi ini Presiden berkeinginan untuk mengembalikan lagi arah sistem dan praktek ekonomi Indonesia agar kembali berdampak bagi masyarakat.
"Dalam beberapa dekade belakangan ini sistem dan praktek ekonomi Indonesia terlalu diserahkan kepada mekanisme pasar bebas sehingga Presiden ingin mengembalikannya melalui pengembangan Koperasi Desa Merah Putih," tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Koperasi: 80 ribu KDMP selesai dibangun Maret 2026