Bandarlampung (ANTARA) - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Mukhlis Basri meminta semua pihak tidak saling menyalahkan terkait masalah banjir yang melanda Bandarlampung pada Jumat (22/2).
"Saya ingin mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan tidak saling menyalahkan siapa pun atas bencana ini," katanya usai meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Bandarlampung, Senin.
Mukhlis mengatakan bahwa banjir di Bandarlampung merupakan peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan tata kelola lingkungan dan infrastruktur.
"Bencana ini terjadi karena faktor alam yang luar biasa, dan kita harus tetap waspada. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG,) curah hujan tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga April. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan kesiapsiagaan bencana," kata dia.
Selain itu, lanjut Mukhlis, baik Pemerintah Pusat, Provinsi Lampung dan Kota Bandarlampung harus bekerjasama untuk menemukan solusi yang berkelanjutan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
"Perubahan fungsi lahan, pembangunan yang tidak terencana, dan masalah infrastruktur harus segera ditangani secara serius," kata dia.
Ia pun berharap kunjungan ke lokasi banjir bersama sejumlah OPD baik Provinsi Lampung dan Kota Bandarlmpung serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung dapat menjadi bahan kajian untuk mencari solusi jangka panjang.
"Memang, tidak mudah untuk membongkar bangunan yang sudah berdiri di badan sungai, meskipun hal itu melanggar peraturan daerah. Karena memang harus memikirkan kompensasi yang adil bagi masyarakat yang terdampak. Pemerintah pusat, provinsi, dan Kota Bandarlampung harus menyiapkan dana untuk normalisasi sungai dan relokasi warga yang tinggal di daerah rawan banjir," kata dia.
Baca juga: Wagub Lampung pastikan respon cepat sangat penting atasi dampak banjir
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan Rp568 juta bagi korban banjir Bandarlampung
Baca juga: Tercatat 403 rumah warga terdampak banjir di Lampung Selatan