Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ratusan meter tanggul penahan air laut yang jebol di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung akan ditambal sementara dengan geobag atau kantung dari serat sintetis berisi material pasir dan batu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa malam, mengatakan perbaikan sementara ini dilakukan atas kerja sama petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas teknis di Provinsi Lampung.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung sudah menyiapkan sebanyak 1.000 buah geobag yang diharapkan dapat menahan arus air sehingga tidak terus masuk ke pemukiman warga di Kabupaten Tulang Bawang.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB diketahui ada sepanjang 300 meter tanggul yang jebol di Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung akibat pasang air laut, pada Jumat (13/12) pagi.
Jebolnya tanggul ini mengakibatkan sebanyak 1.613 rumah warga terendam air laut, yang saat ini ketinggiannya dilaporkan masih setinggi mata kaki - betis orang dewasa atau sekitar 20-30 centimeter.
Selain mengupayakan perbaikan tanggul, Abdul mengungkapkan proses pendataan juga akan dimaksimalkan oleh tim petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulang Bawang. Setidaknya sampai dengan Senin (16/12) dilaporkan ada 6.452 orang warga terdampak dan belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.
Ribuan warga itu memilih menetap di rumah masing-masing yang tersebar di 15 desa dalam wilayah Kecamatan Dante Teladas dan Kecamatan Rawa Jitu Timur; seperti Desa Bratasena Adiwarna, Bratasena Mandiri, Sungai Burung, Pasiran Jaya, Way Dente hingga Desa Bumi Dipasena Agung dan Bumi Dipasena Utama.
Pihaknya menilai hasil pendataan tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah supaya penyaluran bantuan logistik barang kebutuhan pokok bisa tepat sasaran.