Bandarlampung (ANTARA) - Provinsi Lampung telah menyiapkan berbagai jalur evakuasi bagi masyarakat di daerah setempat untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, terutama tsunami.
"Jalur evakuasi sebagai titik aman bagi masyarakat yang disediakan oleh pemerintah di Provinsi Lampung kebanyakan memang untuk mengatasi ancaman tsunami. Biasanya terdiri dari dua yaitu titik evakuasi sementara serta titik evakuasi akhir," kata Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan pemerintah beserta pihak terkait dalam menyiapkan jalur evakuasi bagi masyarakat juga telah memasang rambu-rambu evakuasi. Pemasangan rambu-rambu evakuasi itu ada di daerah zona bahaya tsunami di pesisir pantai, sedangkan di daerah bukan rawan tsunami rambu-rambu evakuasi mengacu kepada antisipasi potensi banjir.
"BPBD kabupaten dan kota sudah memberi sosialisasi ke masyarakat. Kami juga sudah identifikasi daerah mana saja yang masuk kategori rawan terjadi bencana yang memiliki ancaman melebihi 10 risiko bencana dan telah ditetapkan juga titik aman ataupun jalur evakuasinya," ujar dia.
Dia mengatakan di Provinsi Lampung ada beberapa daerah yang telah ditetapkan menjadi zona risiko tinggi atas adanya tsunami, yaitu Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan dan Kota Bandarlampung.
"Jadi memang di daerah-daerah zona risiko tinggi tsunami rambu-rambu, titik aman serta jalur evakuasinya jauh lebih banyak, ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa saat bencana terjadi," katanya.
Selain menyiapkan jalur evakuasi dan rambu-rambu menuju titik aman, beberapa waktu lalu BNPB bersama Bank Dunia juga telah melakukan program penguatan daerah dengan zona berisiko tinggi tsunami yang berfokus di Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandarlampung.
"Program penguatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam terutama tsunami itu dilakukan di 12 desa. Kalau untuk bencana hidrometeorologi memang jalur evakuasinya cenderung tidak banyak karena lokasinya dapat berpindah-pindah akan tetapi biasanya saat kejadian masyarakat telah paham dimana titik aman yang tepat," katanya.