Bandarlampung (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia dan terjadi selama hampir tiga tahun sejak 2020 hingga 2023 telah memicu guncangan berbagai sektor secara global terutama berdampak pada ekonomi hingga saat ini.
Di tengah ketidakstabilan ini, Indonesia mampu bertahan berkat kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi salah satu pilar utama ekonomi nasional.
Kekuatan UMKM di Indonesia sudah terbukti dalam berbagai krisis, termasuk krisis moneter 1998 dan pandemi COVID-19. Saat ini, dengan potensi ancaman resesi global yang disebabkan oleh inflasi tinggi dan ketidakpastian politik internasional, UMKM kembali menjadi andalan utama perekonomian.
Namun, kita tak boleh lengah lagi, mengingat saat ini setelah melewati kontraksi ekonomi akibat pandemi itu, sejumlah negara mengkhawatirkan bakal terjadinya ancaman resesi.
UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Meski sering dianggap sebagai sektor yang tidak terlalu diperhitungkan, UMKM memiliki kontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian nasional.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2023 menyebut sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61 persen atau senilai dengan Rp9.580 triliun. Bahkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total tenaga kerja.
Jumlah pelaku UMKM pada tahun 2023 tercatat sekitar 66 juta unit dengan daya serap tenaga kerja berkisar 117 juta orang.
Angka-angka tersebut membuktikan bahwa UMKM telah memberikan peluang bagi masyarakat untuk bekerja, baik di sektor formal maupun informal, serta menjadi sarana untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Berkat peran UMKM, terjadi pemerataan pembangunan ekonomi karena usaha-usaha kecil ini sering kali berada di luar kota besar. Skala usahanya yang beragam membuatnya fleksibel dalam menghadapi keterbatasan ruang.
UMKM bisa menjadi penggerak utama dalam pembangunan daerah dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Dukung kain tapis Lampung
PT Hakaaston (HKA), anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero), berkomitmen mendukung usaha mikro dan kecil (UMK) dengan memberikan bantuan ke perajin kain tapis khas Lampung.
"Kami sebagai operator Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB), HKA berusaha mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan masyarakat di bidang pengembangan ekonomi khususnya melalui UMK," kata Direktur Utama HKA Aries Dewantoro, dalam keterangannya di Bandarlampung, beberapa waktu lalu.
Pihaknya mengapresiasi sebuah UMK yang memproduksi kain khas Lampung dengan memberikan sarana prasarana promosi mereka.
Menurut dia, program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) HKA peduli kreativitas UMK ini dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk memproduksi dan memperkenalkan kain khas di wilayah Lampung tersebut.
“Ya, pakaian yang saya kenakan dan sejumlah petugas pada upacara HUT RI lalu merupakan kain tapis yang memiliki nilai kebudayaan dan sejarah kuat di bumi Lampung ini, kami berusaha memperkenalkannya agar masyarakat khususnya di Lampung ini lebih mencintai produk lokal sehingga dapat meningkatkan perekonomian UMK lokal,” kata Aries.
Tidak hanya memberikan bantuan sarana prasarana penjualan berupa manekin dan etalase, HKA juga mengajak UMK Kain Tapis Khaja Muda asal Desa Pasuruan, Kecamatan Panengahan, Lampung Selatan ini untuk bekerjasama dengan memproduksi merchandise tol BTB dan selanjutnya dipasarkan di lokasi rest area.
"Kami akan bekerja sama dengan rumah produksi Khaja Muda untuk membuat merchandise tol Bakauheni Terbanggi Besar (BTB) bernuansa kain tapis untuk kemudian dipasarkan di rest area," katanya lagi.
Sementara itu, Khaja Muda sebagai perajin kain tapis yang juga hadir menerima bantuan, mengapresiasi dan berterima kasih kepada HKA yang telah peduli terhadap perajin UMK lokal.
Khaja berharap produk kain tapis produksinya dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
"Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada HKA yang telah memberikan bantuannya yang sangat bermanfaat bagi kami untuk lebih memperkenalkan produk kain tapis sehingga kami berharap dapat meningkatkan produksi dan penjualan," katanya pula.
Kenalkan produk ekonomi kreatif
Sebagai operator Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB), HKA berusaha mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan masyarakat di bidang pengembangan ekonomi khususnya melalui UMK
PT Hakaaston (HKA) sebagai operator Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) berkomitmen mendukung potensi daerah melalui ekonomi kreatif.
"Salah satu caranya di setiap rest area di ruas Tol Bakter dapat dijadikan pengenalan produk unggulan bagi pelaku ekonomi kreatif Lampung," kata Project Manager Ruas Bakter Riadiano Muhammad, dalam keterangannya di Bandarlampung, beberapa waktu lalu.
Sebagai bagian dari Provinsi Lampung, pihaknya juga membuka komunikasi dan kolaborasi ekonomi kreatif (ekraf) di daerah untuk dapat mengenalkan produk unggulan di sejumlah rest area ruas Bakter.
Ia juga menginginkan semua sektor potensial di Lampung untuk secara bersama memanfaatkan peluang tersebut.
PT Hakaaston juga ikut meramaikan Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Ekrafnas) yang diselenggarakan oleh Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) di Jakarta pada 24 Oktober-25 Oktober 2024.
Kegiatan tersebut dimeriahkan sejumlah kementerian, yakni Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Anggota DPR RI, sejumlah Utusan Khusus Presiden bidang terkait, sektor perbankan, UMKM, dan bidang usaha lainnya.
Riadiano menjelaskan bahwa kegiatan Hari Ekrafnas tersebut merupakan satu kesatuan yang memiliki relevansi pada core bisnis Tol Sumatera.
“Kami ingin membuka kolaborasi kepada semua lintas sektoral, sebagai operator infrastruktur jalan tol yang memiliki posisi strategis mobilisasi pintu gerbang Sumatera, kami berharap kegiatan ini bisa menjadikan pengenalan potensi daerah, tentu hal yang mengenai kesiapan infrastruktur jalan tol untuk mendukung keberlangsungan ekonomi kreatif dan pariwisata di gerbang Sumatera,” katanya lagi.
Riadiano juga menyampaikan saat ini sebagai lintasan jantung pintu gerbang Sumatera dengan total jarak 140 km di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, HKA terus melakukan optimalisasi terhadap layanan dan pemeliharaan ruas Bakter ini.
“Tentu ini terus kami tingkatkan, demi kenyamanan pengguna jalan tol ruas Bakter,” katanya menegaskan.
Baca juga: Disparekraf Lampung promosi produk ekraf lewat festival pariwisata
Baca juga: Menparekraf minta Kabupaten Pesawaran kembangkan produk unggulan